"Aku tidak punya potongan jadi presiden, aku jadi seniman saja," kata Sudjiwo Tedjo awalnya.
"Tapi kalau kalian paksa berandai-andai jadi presiden, yang aku tawarkan adalah aku ketemu milenial-milenial, aku ketemu orang tua-orang tua kayak aku mendalang," sambungnya.
Jika menjadi presiden, ia mengaku akan mengajak rakyatnya untuk membangun masa depan Indonesia bersama-sama.
"Kalau aku di band yang datang milenial, kalau aku mendalang itu dari anak kecil, sampai milenial, sampai kakek-kakek."
"Nah aku akan temuin seperti mendalang, aku akan ngomong bahwa yuk kita bikin masa depan Indonesia," ujar dia.
Namun dijelaskannya, Sudjiwo Tedjo ingin membangun bangsa dengan satu tujuan yang jelas.
"Misalkan kita bikin negeri pariwisata, atau kita bikin negeri ilmu pengetahuan, atau kita bikin negeri wisata tasawuf. Jadi harus satu saja, enggak macam-macam," ucap Budayawan kelahiran Jember ini.
• Update Virus Corona di Dunia 19 April 2020: Total Kasus 2.323.759, Jumlah Pasien di AS 4 Kali Italia
Ia lantas mencontohkan, dengan menjadikan masa depan Indonesia fokus menjadi negara pertanian.
"Mau jadi negara pertanian, fokus. Kalau mau jadi negara pertanian oke pertanian. Misalkan Indonesia negara lumbung pangan dunia."
"Kita fokus. IPB, ITB, penelitian-penelitian ke situ semua," jelasnya.
Menurutnya, Indonesia kini tidak fokus dalam membangun bangsa.
"Menurutku kita enggak fokus sekarang, enggak ada ikatan kita mau ke mana. (Seharusnya) yang lain-lainnya kembangan, (jika fokus di pertanian) wisatanya wisata pertanian, itu kita kembangin, tapi ada tujuan yang jelas," ungkapnya.
"Konsep bangsa di masa depan adalah suatu kerumunan orang di ruang dan waktu tertentu yang diikat oleh tujuan," ucapnya.
• Kisah Anak yang Ditinggal Ibu dan Neneknya karena Corona, sang Ayah saat Ini Tengah Dirawat
Lalu, ia mencontohkan masa kepimpinan Presiden Soekarno yang fokus untuk kemerdekaan bangsa.
"Kalau dulu yang dipegang oleh Soekarno adalah suatu kaum yang mengalami penderitaan yang sama dalam kurun waktu tertentu," ujar dia.