TRIBUNWOW.COM - Sopir mobil jenazah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Muhammad Nursyamsurya mengungkapkan kekesalannya pada warga yang masih meremehkan bahaya Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Muhammad Nursyamsurya mengaku kerap merasakan khawatir karena setiap hari dirinya terus mengantarkan dan memakamkan jenazah yang terpapar Virus Corona.
Karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk mematuhi imbauan pemerintah agar korban Virus Corona tak semakin bertambah.
Muhammad Nuryamsurya pun meminta masyarakat untuk membantu mengurangi pekerjaan para sopir ambulans, yang mengantar dan memakamkan jenazah Virus Corona.
• Infeksi Corona di Afrika Selatan Menurun Tajam, Pakar: Misterius, Kami Tak Tahu Apa yang Terjadi
• Curhat Langsung dengan Wawali Bogor Dedie Rachim, Supir Angkot: Dapat 15 Ribu Narik dari Subuh
Hal itu disampaikannya melalui sambungan telepon dalam acara Mata Najwa, Rabu (14/4/2020).
"Pertama, kami itu memang tugas, memang kami harus menjalankan itu," ujar Nursyamsurya.
Ia mengatakan, jumlah korban Virus Corona yang semakin bertambah membuatnya terus merasa khawatir.
Tak hanya itu, kesedihan juga turut dirasakannya melihat para korban yang harus meregang nyawa akibat Virus Corona.
"Memang ada rasa khawatir, manusiawi tapi hari ke hari karena bertambahnya yang meninggal itu yang membuat kami sedih, karena bertambah terus" ucap Nursyamsurya.
Lebih lanjut, ia lantas menyinggung macetnya jalanan Jakarta di tengah wabah Virus Corona.
"Awalnya biasa karena kami dari tanggal 6 itu sudah menjalankan tugas, semakin hari ke sini semakin bertambah tiap harinya," jelasnya.
"Iya, seharusnya mereka tahu, jalanan Jakarta itu masih penuh, masih macet."
• Dengar Cerita Suami Perawat yang Jenazahnya Ditolak, Najwa Shihab: Saya Tak Bisa Bayangkan
Nursyamsurya pun mengungkapkan kekesalannya pada warga Jakarta yang tetap beraktivitas di tengah wabah Virus Corona hingga menyebabkan macet.
Ia meminta warga untuk membantu tugas para tenaga medis dan sopir ambulans yang berjuang mengurus korban Virus Corona.
"Seharusnya mereka tahu apa yang kami kerjakan sekarang. Kami memakamkan jenazah-jenazah ini dan tiap hari bertambah, tolong ikuti instruksi dari pemerintah," kata dia.
"Diam di rumah, kurangilah pekerjaan kami. Sedih ngelihatnya tiap hari, jalanan Jakarta masih macet."
Lantas, melihat kejadian itu Nursyamsurya pun mengaku ingin berteriak di jalanan agar semua warga tahu perjuangannya dan teman-teman seperjuangannya.
"Saya pengin naik pakai tronton, teriak di jalanan," kata Nursyamsurya.
"Kepada masyarakat, ayo, tolong kalian diam di rumah, tolong ikuti anjuran pemerintah," tukasnya.
Simak video berikut ini menit ke-4.15:
Cerita Suami Perawat yang Jenazahnya Ditolak
Pada acara tersebut, sebelumnya Joko Wibowo, suami perawat yang jenazahnya ditolak karena positif Virus Corona, mengungkapkan juga isi hatinya.
Dilansir TribunWow.com, Joko Wibowo mengaku sangat terpukul dan kecewa dengan aksi sekelompok warga Ungaran, Jawa Tengah, yang menolak jenazah istrinya.
Kejadian itu pun turut membuat Presenter Najwa Shihab prihatin.
Bahkan, Najwa Shihab mengaku tak mampu membayangkan jika berada di posisi Joko Wibowo dan keluarga.
• Fadli Zon: Saya Heran Kenapa Pemerintah Masih Tarik Ulur Isu Mudik, Masyarakat Dibuat Bingung
Pada kesempatan itu, Joko yang sudah lama tak bertemu dengan sang istri mengaku sangat kecewa terhadap aksi penolakan jenazah positif Virus Corona itu.
"Saya tentunya sangat kecewa saat itu, tapi bagaimana lagi sudah enggak ketemu istri sekian lama," ucap Joko.
Tak hanya itu, kesedihan Joko semakin bertambah karena saat kejadian penolakan itu, dirinya juga sudah lama tak bertemu dengan anak-anaknya.
Joko mengatakan, ia dan keluarga hanya ingin memakamkan jenazah sang istri berdampingan dengan pusara sang ayah.
"Kemudian saya sendiri juga enggak bertemu dengan anak-anak, sampai akhirnya saya dinyatakan negatif karena saya juga diperiksa swab," ujar Joko.
"Kemudian akhirnya istri meninggal, hanya ingin menempatkan pada posisi di liang lahat saja kok ya susah."
• Pengakuan Napi Bebas karena Asimiliasi saat Corona Rogoh Kocek Rp 5 Juta: Enggak Bayar Enggak Keluar
Tak hanya sedih, Joko juga mengaku sangat sakit hati terhadap aksi sekelompok warga yang menolak jenazah sang istri.
"Saya rasanya perih, sudah habis rasanya perasaan ini," jelas Joko.
"Intinya hanya satu keinginan supaya itu cepat mendapatkan tempat, namun ada beberapa orang yang menolak. Itu rasanya sungguh-sungguh sakit sekali Mbak Najwa."
Lebih lanjut, Joko mengaku tak tahu betul bagaimana kronologi penolakan jenazah istrinya.
"Sebenarnya untuk jenazah itu masih, dalam rombongan jenazah masih sekitar 500 meter dari tempat pemakaman," kata Joko.
"Jadi secara langsung saya tidak tahu, hanya lewat telepon itu ada suara yang kacau."
"Jadi seperti ada protes warga, memang dari Semarang sudah 3 kali dihentikan karena ada kabar bahwa ada sekelompok warga tidak ingin jenazah istri saya dimakamkan di situ."
Mendengar cerita Joko itu, Najwa Shihab pun mengaku tak dapat membayangkan jika berada di posisi keluarga jenazah.
"Saya tidak bisa membayangkan sama sekali bagaimana Pak Joko dan keluarga begitu, ditinggal istri kemudian ketika dikebumikan mendapat penolakan seperti itu," ujar Najwa. (TribunWow.com)