TRIBUNWOW.COM - Joko Wibowo, suami perawat yang jenazahnya ditolak warga, berharap kejadian tragis itu hanya dialami oleh mediang sang istri.
Dilansir TribunWow.com, Joko Wibowo menyatakan tak ingin ada kejadian serupa yang dialami jenazah pasien Virus Corona lainnya.
Tak hanya dirinya, Joko Wibowo menyebut anak-anaknya pun sempat mengalami trauma saat melihat aksi penolakan jenazah sang ibu.
• Merokok Disebut Tingkatkan Risiko Kematian pada Pasien Virus Corona, Ini Penjelasan Dokter Spesialis
• Perawat yang Sedang Hamil Besar Meninggal karena Positif Corona, sang Bayi Berhasil Diselamatkan
Hal itu disampaikan Joko Wibowo melalui tayangan Mata Najwa, Rabu (15/4/2020).
"Anak saya ada 3 Mbak Najwa, putri semua kebetulan. Kondisinya sehat," kata Joko.
"Yang pertama itu sudah kelas 1 SMA usia 16 tahun kemudian yang kedua kelas 5 SD usia 11 tahun, yang ketiga kelas 3 SD 9 tahun."
Joko mengatakan, ketiga anaknya sempat merasa stres meratapi nasib mediang sang ibu.
Namun, sebagai orang tua, Jokowi mengaku sudah mengeduksi dan memberikan pemahaman pada ketiga buah hatinya itu.
"Ya awalnya tentu tetap stres, trauma ya lihat ibunya seperti itu, sudah merawat pasien sampai dia mengorbankan diri, meninggal," ujar Joko.
"Tentu saat pertama trauma tapi saya sebagai orang tua terus mengedukasi sehingga bisa menerima bahwa manusia itu hanyalah sekedar hidup di dunia, Tuhan yang menentukan."
• Begini Cara Korea Selatan Mampu Kendalikan Virus Corona Tanpa Berlakukan Lockdown, Bisa Dicontoh?
Terkait kejadian pahit yang dialami mediang istrinya, Joko berharap hal serupa tak akan kembali terjadi pada pasien Virus Corona yang lain.
Sebab, ia menyebut kejadian itu layaknya getir yang dirasakan keluarganya.
"Akhirnya anak-anak bisa menerima," jelas Joko.
"Ya pertama mudah-mudahan ini terakhir kali terjadi pada istri saya, karena memang rasanya pahit, getir melihat seperti itu."
Tak hanya itu, Joko juga berharap dirinya dan ketiga buah hatinya bisa melanjutkan hidup dengan baik selepas kematian korban.
Joko mengharapkan ketiga buah hatinya tak akan dikucilkan di masyarakat atas kejadian itu.
"Yang kedua saya berharap di kemudian hari anak-anak saya tidak diisolasikan oleh penduduk lagi," ungkap Joko.
"Artinya anak-anak ini masih kecil, nanti ketika dia masuk sekolah jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan, dikucilkan teman-temannya."
"Kemudian mudah-mudahan anak saya dapat belajar pendidikan yang lebih baik tanpa ibu di sampingnya," tukasnya.
Simak video berikut ini menit ke-10.10:
Kronologi Kejadian
Pada acara tersebut, sebelumnya Joko Wibowo juga mengungkapkan isi hatinya.
Dilansir TribunWow.com, Joko Wibowo mengaku sangat terpukul dan kecewa dengan aksi sekelompok warga Ungaran, Jawa Tengah, yang menolak jenazah istrinya.
Kejadian itu pun turut membuat Presenter Najwa Shihab prihatin.
Bahkan, Najwa Shihab mengaku tak mampu membayangkan jika berada di posisi Joko Wibowo dan keluarga.
• Fadli Zon: Saya Heran Kenapa Pemerintah Masih Tarik Ulur Isu Mudik, Masyarakat Dibuat Bingung
Pada kesempatan itu, Joko yang sudah lama tak bertemu dengan sang istri mengaku sangat kecewa terhadap aksi penolakan jenazah positif Virus Corona itu.
"Saya tentunya sangat kecewa saat itu, tapi bagaimana lagi sudah enggak ketemu istri sekian lama," ucap Joko.
Tak hanya itu, kesedihan Joko semakin bertambah karena saat kejadian penolakan itu, dirinya juga sudah lama tak bertemu dengan anak-anaknya.
Joko mengatakan, ia dan keluarga hanya ingin memakamkan jenazah sang istri berdampingan dengan pusara sang ayah.
"Kemudian saya sendiri juga enggak bertemu dengan anak-anak, sampai akhirnya saya dinyatakan negatif karena saya juga diperiksa swab," ujar Joko.
"Kemudian akhirnya istri meninggal, hanya ingin menempatkan pada posisi di liang lahat saja kok ya susah."
• Pengakuan Napi Bebas karena Asimiliasi saat Corona Rogoh Kocek Rp 5 Juta: Enggak Bayar Enggak Keluar
Tak hanya sedih, Joko juga mengaku sangat sakit hati terhadap aksi sekelompok warga yang menolak jenazah sang istri.
"Saya rasanya perih, sudah habis rasanya perasaan ini," jelas Joko.
"Intinya hanya satu keinginan supaya itu cepat mendapatkan tempat, namun ada beberapa orang yang menolak. Itu rasanya sungguh-sungguh sakit sekali Mbak Najwa."
Lebih lanjut, Joko mengaku tak tahu betul bagaimana kronologi penolakan jenazah istrinya.
"Sebenarnya untuk jenazah itu masih, dalam rombongan jenazah masih sekitar 500 meter dari tempat pemakaman," kata Joko.
"Jadi secara langsung saya tidak tahu, hanya lewat telepon itu ada suara yang kacau."
"Jadi seperti ada protes warga, memang dari Semarang sudah 3 kali dihentikan karena ada kabar bahwa ada sekelompok warga tidak ingin jenazah istri saya dimakamkan di situ."
Mendengar cerita Joko itu, Najwa Shihab pun mengaku tak dapat membayangkan jika berada di posisi keluarga jenazah.
"Saya tidak bisa membayangkan sama sekali bagaimana Pak Joko dan keluarga begitu, ditinggal istri kemudian ketika dikebumikan mendapat penolakan seperti itu," ujar Najwa. (TribunWow.com)