Virus Corona

Berharap Tak Terulang, Suami Perawat Pasien Corona yang Jenazahnya Ditolak: Rasanya Pahit, Getir

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Joko Wibowo, suami perawat yang jenazahnya ditolak karena positif Virus Corona, dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (14/4/2020).

TRIBUNWOW.COM - Joko Wibowo, suami perawat yang jenazahnya ditolak warga, berharap kejadian tragis itu hanya dialami oleh mediang sang istri.

Dilansir TribunWow.com, Joko Wibowo menyatakan tak ingin ada kejadian serupa yang dialami jenazah pasien Virus Corona lainnya.

Tak hanya dirinya, Joko Wibowo menyebut anak-anaknya pun sempat mengalami trauma saat melihat aksi penolakan jenazah sang ibu.

Presenter Najwa Shihab (kiri) dan Joko Wibowo, suami perawat yang jenazahnya ditolak warga (kanan), dalam acara Mata Najwa, Rabu (15/4/2020). (YouTube Najwa Shihab)

Merokok Disebut Tingkatkan Risiko Kematian pada Pasien Virus Corona, Ini Penjelasan Dokter Spesialis

Perawat yang Sedang Hamil Besar Meninggal karena Positif Corona, sang Bayi Berhasil Diselamatkan

Hal itu disampaikan Joko Wibowo melalui tayangan Mata Najwa, Rabu (15/4/2020).

"Anak saya ada 3 Mbak Najwa, putri semua kebetulan. Kondisinya sehat," kata Joko.

"Yang pertama itu sudah kelas 1 SMA usia 16 tahun kemudian yang kedua kelas 5 SD usia 11 tahun, yang ketiga kelas 3 SD 9 tahun."

Joko mengatakan, ketiga anaknya sempat merasa stres meratapi nasib mediang sang ibu.

Namun, sebagai orang tua, Jokowi mengaku sudah mengeduksi dan memberikan pemahaman pada ketiga buah hatinya itu.

"Ya awalnya tentu tetap stres, trauma ya lihat ibunya seperti itu, sudah merawat pasien sampai dia mengorbankan diri, meninggal," ujar Joko.

"Tentu saat pertama trauma tapi saya sebagai orang tua terus mengedukasi sehingga bisa menerima bahwa manusia itu hanyalah sekedar hidup di dunia, Tuhan yang menentukan."

Begini Cara Korea Selatan Mampu Kendalikan Virus Corona Tanpa Berlakukan Lockdown, Bisa Dicontoh?

Terkait kejadian pahit yang dialami mediang istrinya, Joko berharap hal serupa tak akan kembali terjadi pada pasien Virus Corona yang lain.

Sebab, ia menyebut kejadian itu layaknya getir yang dirasakan keluarganya.

"Akhirnya anak-anak bisa menerima," jelas Joko.

"Ya pertama mudah-mudahan ini terakhir kali terjadi pada istri saya, karena memang rasanya pahit, getir melihat seperti itu."

Tak hanya itu, Joko juga berharap dirinya dan ketiga buah hatinya bisa melanjutkan hidup dengan baik selepas kematian korban.

Halaman
123