Taruhlah dia kuatnya hanya setengah hari, ya setengah hari makan.
Tapi tetap hari-harinya dijalani sebagaimana orang yang berpuasa.
Jangan mentang-mentang dia belum berpuasa, terus makan semaunya, seenaknya.
Ya dia harus sembunyi-sembunyi, menunjukan dirinya sebagai orang yang sudah menaati kewajiban agama berpuasa.
Gitu ya, jadi satu sisi fikihnya dia harus masih melatih diri.
Tapi etikanya tetap harus menunjukan sebagai orang yang baik, orang yang sudah menjalankan ibadah puasa.
Wahid Ahmadi
Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah
Kirim pertanyaan Anda seputar puasa Ramadan dan Idul Fitri lewat pesan via WhatsApp ke 081-326-459-919.
Identitas pengirim, nama, dan nomor HP tidak kami publikasikan.(TribunWow.com)