TRIBUNWOW.COM - Pakar Komunikasi Politik, Effendi Gazali menyinggung soal data korban Covid-19.
Hal itu diungkapkan Effendi Gazali saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa (14/4/2020).
Effendi Gazali bahwa untuk mengatasi Virus Corona bukan hanya menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
• Effendi Gazali Ungkit Janji Jokowi soal Bantuan: Lagi-lagi Lewat Jubir Presiden Fadjroel Rachman
"Rasanya PSBB malam ini Datuk Karni Ilyas dan seluruh pemirsa perlu kita beri bobot bukan lagi Pembatasan Sosial Berskala Besar, tapi setidaknya Paradigma Sosial Berskala Benar."
"Bahkan kalau mau ke atas lagi peradaban sosial yang berskala benar," kata Effendi.
Lalu, ia menyinggung data yang diungkapkan oleh Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono.
Pandu Riono mengatakan penularan Virus Corona sudah terjadi sejak Februari 2020.
"Saya mau kasih lihat contohnya, tadi kita punya dua data, satu data dari Pak Prof Pandu dari Fakultas Kesehatan Masyarakat UI ya datanya tadi, saya catat itu dengan jumlah orang yang akan meninggal, kemudian kasusnya, kalau intermes tidak cepat."
"Kalau pulang mudik katanya bisa satu juta lebih akan terjadi kasus."
"Dia mengatakan penularannya sudah terjadi sejak sebetulnya di Februari dan selanjutnya," singgung Effendi.
• Effendi Gazali Ungkit Apakah Napi yang Dilepas Dapat Bantuan: Hemat 250 Milyar? Nggak Bisa Dong
Sedangkan, kasus Virus Corona baru pertama kali diumumkan Pemerintah pada 2 Maret 2020.
Sehingga menurut Effendi ada perbedaan data yang diungkap pada masyarakat.
"Di konsep peradaban sosial muncul pertanyaan kita Datuk Karni Ilyas, ini sebetulnya mohon maaf ini, dengan tidak mengurangi semangat kita bahwa ini kita harus selesai ini yang hoaks siapa ini, kalau kita bicara peradaban sosial, ini yang hoaks siapa."
"Yang satu mengungkap data yang sebenarnya misalnya, yang satu ingin menyimpan data supaya orang tidak panik," ujarnya.
Lalu, Effendi juga menyinggung soal data yang diungkap oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait meningkatnya jumlah kematian dengan protokol Covid-19 yang mencapai hingga ribuan.