Virus Corona

Di ILC Bahas Corona, Anies Baswedan: Penderitaan Jangan Diperpanjang, Tuntaskan Cepat

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (14/4/2020).

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperketat pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Ibu Kota.

Dilansir TribunWow.com dari tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (15/4/2020), Anies menyebut hal itu dilakukan demi memutus rantai penyebaran Virus Corona dengan cepat, dan bisa segera memulihkan kondisi masyarakat.

Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah PSBB  mulai Jumat (10/4/2020).

Diterapkannya PSBB tersebut sebagai upaya untuk menangani pandemi Virus Corona yang tengah mewabah di Jakarta.

Bansos akan Diberikan secara Mingguan selama PSBB, Anies Baswedan Perlu Waktu untuk Jangkau Semua

Pengaturan PSBB tersebut, tidak hanya berdampak pada kondisi sosial masyarakat namun juga berdampak pada kondisi perekonomian warga.

Karena selama PSBB pemerintah mengharuskan sejumlah sektor untuk menghentikan aktivitas operasionalnya.

Hal ini menyebabkan banyak karyawan kehilangan pekerjaannya, belum lagi masyarakat kecil yang menggantungkan hidupnya dari upah harian.

Akibatnya, mereka tidak bisa mendapat penghasilan, padahal kebutuhan sehari-hari terus menghimpit untuk dipenuhi agar masyarakat dapat menyambung hidupnya.

Larangan-larangan lain seperti pembatasan aktivitas dan pembatasan transportasi serta pelarangan melakukan kegiatan di luar rumah juga terasa berat bagi warga.

Sementara itu, pemprov juga terus melakukan patroli untuk memastikan semua warga melaksanakan perintah pembatasan tersebut dengan taat.

Anies menjelaskan bahwa penegakan peraturan PSBB tersebut perlu dilakukan.

Jumlah Pemakaman dengan Protap Covid-19 Lebihi Data Kasus Positif, Anies: Fakta yang Tidak Terlihat

Ia menyatakan saat ini masyarakat hanya memiliki dua pilihan, yakni melaksanakan aturan PSBB dengan disiplin agar pandemi segera teratasi, atau melaksanakannya dengan longgar.

"Pilihan kita adalah lakukan ini dengan disiplin supaya cepat selesai atau kita longgar, lebih rileks, tapi akan perlu waktu lama," ujar Anies.

Kemudian ia mencontohkan negara seperti Vietnam dan Selandia Baru, yang berhasil menurunkan penyebaran pandemi Virus Corona setelah melakukan pembatasan sosial dengan ketat.

"Contohnya ada, lihat Vietnam, lihat Selandia Baru, mereka lakukan amat disiplin amat ketat, tapi sekarang, mereka bisa mulai mengatakan kami mulai terbebas," sambungnya.

Pilihan lain yang bisa dilakukan adalah melaksanakan PSBB tersebut dengan santai, namun pandemi Virus Corona ini tidak bisa segera hilang.

"Atau kita pilih dibuat longgar, dengan cara longgar, memang sebagian tetap bekerja sebagian tetap beraktivitas, tetapi dampaknya menjadi lebih panjang," kata Anies.

Oleh sebab itu, pihaknya memutuskan untuk memperketat pelaksanaan PSBB dan menegakkan peraturan tersebut dengan disiplin agar pandemi yang sedang dihadapi segera berakhir.

"Kami merasa penderitaan yang harus dialami kita semua jangan diperpanjang, kita disiplinkan, kita tuntaskan cepat," ungkap Anies.

"Setelah itu kita bangkit kembali," tandasnya.

Prioritaskan Keselamatan meski Warga Kehilangan Pekerjaan, Anies: Nyawa Tidak Bisa Dikembalikan

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-17:22:

Mekanisme Penerapan PSBB DKI Jakarta

PSBB terpaksa ditetapkan untuk menanggulangi pandemi Virus Corona yang makin merebak di Jakarta.

Pada siaran konferensi pers yang ditayangkan secara langsung di akun YouTube PEMPROV DKI JAKARTA, Rabu (8/4/2020), Anies menyampaikan bahwa PSBB ini rencananya akan mulai diterapkan pada Jumat (10/4/2020).

"PSBB ini akan berlaku hari Jumat (10/4/2020), pukul 00.00 WIB, itu akan berlaku," ujar Anies.

Anies mengungkapkan akan ada patroli dari petugas berwenang untuk menertibkan masyarakat yang masih kedapatan berkerumun dan berkumpul.

"Nanti akan banyak patroli karena kita harus memastikan bahwa tidak ada kerumunan," kata Anies.

"Akan patroli seluruh jajaran bersama polisi dan TNI untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat mentaati," imbuhnya.

Jumlah Pemakaman dengan Protap Covid-19 Lebihi Data Kasus Positif, Anies: Fakta yang Tidak Terlihat

Anies menyatakan penerapan PSBB ini bertujuan untuk memutus rantai penularan Virus Corona di Jakarta.

"Intinya adalah pembatasan interaksi, virus ini menular dari orang ke orang, kalau interaksi antar orang itu terus berjalan, maka kita tidak bisa memutus mata rantainya," terang Anies.

"Pemutusan mata rantai ini yang harus kita kerjakan dengan cara mengurangi kegiatan yang (menyebabkan) orang berkumpul," sambungnya.

Sementara masih diberlakukan PSBB, Anies akan menghentikan sejumlah kegiatan yang dirasa berpotensi menularkan Virus Corona ke masyarakat.

"Seluruh kegiatan sosial, budaya, agama, banyak yang sifatnya mengumpulkan orang," ungkapnya.

Namun substansi dari kegiatan itu masih boleh dilaksanakan dengan mempertimbangkan protokol kesehatan.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam konferensi pers membahas PSBB, Rabu (8/4/2020) (Youtube/PEMPROV DKI JAKARTA)

"Substansi kegiatannya jalan terus, misalnya nikah, jalan terus di KUA, di catatan sipil, tapi resepsinya ditunda dulu. Sama dengan khitan, boleh khitan nggak ada masalah, tapi perayaannya tunda dulu," kata Anies menjelaskan.

"Jadi substansinya adalah mengurangi interaksi antar warga yang punya potensi penularan," sambungnya.

Apabila ketentuan dalam PSBB ini dilaksanakan dengan tertib, Anies optimis akan berhasil menekan angka penyebaran Virus Corona di Jakarta.

"Bila itu kita kerjakan, disiplin, kosisten, insya Allah kita bisa mengendalikan virus ini," tandasnya.

Anies mengimbau agar segenap lapisan masyarakat mau bekerjasama karena pelaksanaan PSBB ini tidak bisa ditanggungkan seluruhnya pada pemerintah.

Anies menyebutkan bahwa pembatasan sosial yang dicanangkan Pemprov DKI ini juga harus selalu diterapkan oleh masyarakat baik di rumah, tempat kerja, maupun di lingkungan umum.

Ia menjelaskan langkah tersebut bukanlah program yang baru dibuat, namun telah terbukti efektif saat diterapkan saat wabah Flu Spanyol melanda dunia 100 tahun yang lalu.

"Ini bukan rumus yang baru dibuat di Jakarta, ini sudah dilakukan sejak 100 tahun yang lalu ketika terjadi wabah pandemi juga, Flu Spanyol," ucap Anies.

Kita bisa menyaksikan kota yang melakukan pembatasan secara serius, yang warganya disiplin, maka case fatality ratenya rendah," pungkasnya.

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-5:13:

(TribunWow.com/Via)

Baca juga artikel ini di Tribunnews.com dengan judul Di ILC Bahas Corona, Anies Baswedan: Penderitaan Jangan Diperpanjang, Tuntaskan Cepat