Virus Corona

Bahas PSBB DKI, Miing Soroti Pedagang yang Nekat Jualan meski Dilarang: Kalau Enggak Makan Mati Pak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seniman Dedi Gumelar alias Miing dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (14/4/2020).

Namun, menurutnya masyarakat kini membutuhkan soluasi atas larangan bekerja di luar rumah.

Miing mengungkapkan, larangan bekerja di luar rumah itu jika tak dibarengi dengan solusi akan menyebabkan rakyat kelaparan.

"Tapi mungkin itu bukan hanya sebagai aturan dalam konteks melarang tapi ada solusi," ujar Miing.

"Sebab kalau orang dilarang ke sekolah karena PSBB enggak mati, kantor tutup enggak mati, tapi kalau orang enggak makan mati pak."

Simak video berikut ini menit ke-5.03:

Pedagang Kaki Lima Menangis

Pada kesempatan itu, sebelumnya  Yernis, seorang pedagang kaki lima mencurahkan isi hatinya.

Dilansir TribunWow.com, Yernis mengaku sempat diusir oleh petugas saat sedang berjualan pakaian dalam.

Di tengah wabah Virus Corona, Yernis mengaku kesulitan menghidupi keluarga dan membayar cicilan rumah yang belum lunas.

Sambil menangis, bahkan ia mengaku nekat berjualan di tengah wabah Virus Corona demi menyambung hidup.

Pada kesempatan itu, Yernis menceritakan perjalanan hidupnya yang dimulai dari pedagang makanan hingga pakaian dalam.

"Saya sudah lama, pertama saya jual nasi ada empat tahun tapi bangkrut, akhirnya alih dagang pakaian dalam," kata Yernis.

"Saya jualan keliling dari pasar malam."

Semenjak merebaknya Virus Corona, ditambah dengan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Yernis mengaku  perekonomiannya semakin menurun.

Ia yang biasanya berjualan pakaian dalam di pasar malam pun terpaksa membuka lapaknya di sekitar rumah.

Yernis, seorang pedagang kaki lima dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (14/4/2020). (YouTube Indonesia Lawyers Club)
Halaman
123