TRIBUNWOW.COM - Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio megimbau Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mencegah masuknya warga daerah lain ke wilayah Ibu Kota.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Agus Pambagio setelah melihat data penumpang KRL yang masih membeludak.
Menurut Agus Pambagio, pemerintah perlu mencukupi kebutuhan warga untuk memaksa agar tak keluar rumah dan bekerja di Jakarta.
Hal itu disampaikan Agus Pambagio melalui tayangan YouTube Kompas TV, Selasa (14/4/2020).
"Kalau kendaraan pribadi kan sudah berkurang ya, ini saya baru dapat foto dari relasi Bekasi dan Serpong , ini padat," kata Agus.
Ia menyatakan, pemerintah DKI Jakarta perlu segera membuat kebijakan untuk mencegah orang masuk ke wilayah Ibu Kota.
"Ini saya real time, maksud saya ini tidak bisa tidak yang di Jakarta harus diselesaikan supaya orang tidak masuk Jakarta," jelasnya.
Karena itu, Agus mengaku sudah berkomunikasi dengan Anies Baswedan untuk segera mengambil tindakan tegas.
Menurutnya, mulai hari ini Anies Basweda harus bisa mencegah masuknya orang daerah lain ke wilayah DKI Jakarta.
"Supaya stay di sana, karena mereka kan ini baru akan berlaku besok ya," ujar Agus.
"Jadi sekarang sudah distop per hari ini, saya minta pada Pak Gubernur, ini lagi komunikasi dengan Pak Gubernur supaya segera dilakukan tindakan pagi ini."
• Anak Perawat di Semarang yang Jenazahnya Ditolak Kini Dapat Beasiswa Kuliah sampai Lulus di Unimus
Lebih lanjut, Agus menyoroti masih banyaknya penumpang KRL meski sudah diterapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Supaya mereka pulang kembali dan besok tidak usah masuk kerja karena kalau enggak pegang ini selesai," tuturnya.
"Dan satu hal lagi, sekarang memang penumpang KRL per hari ini biasanya 800-an sekarang tinggal 120-an ribu, masih banyak."
Melanjutkan penjelasannya, Agus mengimbau pemerintah untuk tak main-main dalam menyelesaikan persoalan ini.
Ia menyebut, pemerintah juga perlu menyediakan makanan dan kebutuhan pokok agar warga tak nekat bekerja di tengah wabah Virus Corona.
"Kemudian yang penting adalah sekarang pemerintah segera kasih makan mereka, kasih uang mereka karena mereka tidak bekerja," jelas Agus.
"Ini orang lapar, jadi jangan main-main, kita tidak krisis ekonomi tapi krisis sosial juga," tukasnya.
Simak video berikut ini dari awal:
Jalannya PSBB DKI
Di sisi lain, sebelumnya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan apresiasi untuk penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Ibu Kota.
Dilansir TribunWow.com, apresiasi dari Anies Baswedan dikhususkan untuk tiga hari pertama penerapan PSBB di Jakarta.
Pada tiga hari pertama pemberlakukan PSBB, Anies Baswedan mengatakan melihat ada kelengangan di beberapa ruas jalan di Jakarta.
• Soroti PSBB Jakarta, Bupati Bogor Ade Yasin Sebut Masih Bersifat Sosialisasi dan Sanksi Tak Jelas
Menurut Anies Baswedan, hal itu menandakan sudah banyak masyarakat yang mengikuti aturan untuk tetap berada di rumah.
Namun, Anies menilai, kelengangan lalu lintas di Jakarta pada tiga hari pertama penerapan PSBB tidak terlepas dengan hari libur nasional dan juga akhir pekan.
Hal ini disampaikan oleh Anies Baswedan dalam konferensi pers di Kantor Gubernur DKI Jakarta, Senin (13/4/2020), yang ditayangkan langsung melalui kanal Youtube KompasTV.
"Tiga hari pertama bersamaan dengan hari libur nasional dan akhir pekan, Jakarta relatif lengang, lalu lintas amat sepi, dan masyarakat banyak berkegiatan di rumah atau di lingkungannya," ujar Anies Baswedan.
"Sehingga kita mengapresiasi sekali masyarakat yang memilih untuk berada di rumah," jelasnya.
Kemudian pada pelaksanaan hari keempat, Anies Baswedan mengaku menemukan banyak catatan.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan pergerakan di Jakarta justu meningkat.
Menurut Anies Baswedan, banyaknya pergerakan terjadi karena berasal dari luar Jakarta.
Itu artinya ada kemungkinan masih ada perusahaan yang tidak menerapkan working from home (wfh), dan memaksa pekerjanya harus berangkat ke kantor.
• Anies Baswedan Ungkap Sumber Keramaian Jakarta di Tengah PSBB: Perusahaan Tidak Menaati
• Anies Baswedan Tegur Perusahaan yang Nekat Langgar PSBB: Kita Bisa Cabut Izin Usahanya
"Hari Senin (13/4/2020), nampak pergerakan lebih tinggi, jadi kami menyaksikan khususnya pergerakan dari luar ke dalam Jakarta itu masih cukup padat," kata Anies Baswedan.
Anies Baswedan mengatakan masih menunggu penerapan PSBB di daerah sekitar Jakarta, yakni lima daerah di Jawa Barat dan tiga daerah di Banten.
Lima daerah di Jawa Barat, yakni Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok, serta Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bekasi akan mulai memberlakukan PSBB pada Rabu (15/4/2020).
Sedangkan tiga kota di Banten yang masuk dalam wilayah Tangerang Raya akan menerapkan PSBB dalam waktu dekat, lantaran sudah mendapatkan izin dari pemerintah melalui Menteri Kesehatan.
Setelah semua daerah di Jabodetabek sudah menerapkan PSBB, Anies Baswedan menilai akan lebih mudah dalam menyinkronisasikan.
Termasuk juga untuk penegakan aturannya pun bisa jauh lebih mudah, karena bisa menjadi satu kesatuan.
"Ini yang nanti akan kita lakukan sinkronisasi dengan kawasan sekitar kita," imbuhnya.
"Kita menyadari bahwa PSBB baru berlaku di Provinsi Jakarta, sementara Jabodetabek tiga provinsi, ada Banten dan Jawa Barat."
"Nanti insya allah hari Rabu (15/4/2020), tetangga kita di Jawa Barat sudah akan melaksanakan, mudah-mudahan di kawasan Banten bisa segera, " jelasnya.
"Sehingga penegakan aturan bisa jauh lebih mudah," pungkasnya. (TribunWow.com)