Virus Corona

Bahas Corona, Agus Pambagio Blak-blakan Imbau Pemerintah Keras Beri Aturan: Tapi Harus Kasih Makan

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio dalam saluran YouTube Kompas TV, Selasa (14/4/2020).

TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan wabah Virus Corona sebagai bencana nasional.

Dilansir TribunWow.com, terkait hal itu, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio pun buka suara.

Agus Pambagio menilai, apapun status yang diberikan, Virus Corona perlu ditangani secara serius.

Bahkan, menurutnya pemerintah harus bersikap keras dan tegas dalam penerapan kebijakan demi mencegah penyebaran Virus Corona.

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio dalam channel YouTube Kompas TV, Senin (13/4/2020). (YouTube KompasTV)

 

Jokowi Perintah Menteri Tegur Daerah soal APBD untuk Corona: Belum Ada Feeling di Situasi Tak Normal

Imbau Anies Baswedan, Agus Pambagio Minta Pemerintah Tak Main-main Urusi Warga: Segera Kasih Makan

Hal itu disampaikan Agus Pambagio melalui tayangan YouTube Kompas TV, Selasa (14/4/2020).

"Jadi kita tidak bisa tuntu menuntut, itu positifnya," ujar Agus.

"Itu kita bereskan belakangan, yang penting sekarang adalah menghilangkan atau meng-kick out yang namanya Covid-19."

Agus menyatakan, sikap keras pemeritah diperlukan agar seluruh warga mau mengikuti imbauan.

Meskipun begitu, ia juga mengingatkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan warga yang tak bisa bekerja selama wabah Virus Corona.

"Bagaimana caranya? Tidak ada cara lain selain harus keras."

"Terserah namanya tidak usah ganti lagi biarkan PSBB, tetapi sekali lagi pemerintah harus kasih makan," ucap Agus.

Dosen di Malang Positif Virus Corona, Satgas Covid-19 Lacak Riwayat Kontak sampai ke Kampus

Jika pemenuhan kebutuhan warga terdampak Virus Corona, Agus khwatir krisis sosial bakal terjadi.

Ia pun menyatakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) percuma dilakukan jika warga tak mau menaanti anjuran menjaga jarak dan tetap di dalam rumah.

"Karena kalau tidak ini menjadi krisis sosial yang membahayakan," kata dia.

"Jadi sekali lagi kalau tidak mau taat pada PSBB ini ya sudah lupakan."

Halaman
123