Terkini Daerah
Bermula Cekcok Sewa Ojek, Bentrok TNI Vs Polri di Papua Tewaskan 3 Anggota Polisi
Kronologi terjadinya konflik antara TNI dan Polri di Papua diawali dari sebuah perselisihan antara polisi, dan tukang ojek
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Konflik terjadi antara anggota TNI, dan anggota Polri yang berada di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua.
Konflik yang terjadi pada Minggu (12/4/2020) tersebut, menewaskan tiga anggota polisi, dan dua lainnya mengalami luka seusai diberondong tembakan oleh anggota TNI.
Dikutip dari Tribun-Timur.com, Minggu (12/4/2020), tiga anggota Polres Memberano Raya yang tewas tertembak adalah Briptu Alexander Ndun, Briptu Marcelino Rumaikewi, dan Bripda Yosias.

Pasca konflik berdarah tersebut, kini Pangdam XVII/Cendrawasih dan Kapolda Papua telah membentuk tim gabungan untuk mengungkap fakta terjadinya bentrok tersebut.
Berdasarkan informasi yang berhasil diperoleh WARTAKOTAlive.com, Kepala Penerangan Koram XVII Cenderawasih, Kolonel CPL Eko Daryanto mengatakan bahwa konflik tersebut terjadi karena kesalahpahaman.
Ia mengatakan konflik terjadi di pertigaan Jalan Pemda I, Kampung Kasonaweja, Distrik Mamberamo Tengah, Kab. Mamberamo Raya, Papua.
• Bentrok TNI dan Polisi di Mamberamo Raya Papua, 3 Orang Tewas, 2 Lainnya Dibawa ke Jayapura
Cekcok Sewa Ojek
Menurut narasumber yang enggan disebut namanya, konflik tersebut bermula saat Bripda Petrus Douw menyewa sebuah sepeda motor milik tukang ojek bernama Rahman Sakai, pada Jumat (10/4/2020).
“Peristiwa pemukulan anggota Polisi atas nama Bripkas Petris Douw oleh anggota TNI terjadi Jumat lalu,”ujar salah seorang sumber yang namanya enggan disebut saat dikonfirmasi terkait kejadian itu.
Narasumber itu bercerita kepada Tribunnews.com, antara Bripda Petrus, dan Rahman sepakat bahwa sewa motor dipatok tarif Rp 50.000 per jam.
Namun pihak Bripda Petrus menyalahi kesepakatan sewa menyewa ojek.
Total ia menggunakan motor tersebut selama tiga jam, namun hanya memberikan Rahman uang sebesar Rp 50.000.
Rahman pun tidak menerima uang dari Bripda Petrus lantaran tidak sesuai dengan kesepakatan.
Cekcok pun terjadi, antara Rahman, dan Bripda Petrus saling beradu argumen.
Seorang pengemudi ojek yang melihat Rahman, dan Bripda Petrus bertengkar, segera menghubungi anggota Satgas Yonif 755, dan melaporkan kejadian tersebut.