Terkini Daerah

Anggota DPR Curigai Motif Bentrok TNI Vs Polri di Papua: Sepele Sekali, Sangat Tidak Masuk Akal

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi I DPR RI dari fraksi PKS Sukamta dalam diskusi bertajuk Kedaulatan RI Atas Natuna di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (13/1/2020). Terbaru, Anggota DPR F-PKS Sukamta mengatakan sumber terjadinya konflik TNI Vs Polri tidak bisa diterima oleh akal sehat, ia menduga masih ada faktor lainnya, Senin (13/4/2020).

TRIBUNWOW.COM - Total tiga anggota polisi tewas dari bentrokan yang terjadi antara TNI, dengan Polri di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua Minggu (12/4/2020).

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS, Sukamta meminta TNI, dan Polri agar mengusut tuntas konflik tersebut.

"Kami berharap pimpinan TNI, pimpinan Polri, dan pemerintah bisa segera menemukan akar persoalannya dengan jelas dan bekerja serius menghilangkannya," kata Sukamta, Senin (13/4/2020), dikutip dari Kompas.com, Senin (13/4/2020).

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw dan Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab saat menjenguk anggota Polisi yang ditembak di Mamveramo Raya, di RS Bhayangkara Kotaraja. (Kontributor Tribunnews.com/Banjir Ambarita)

Bambang Soesatyo Kecewa atas Bentrok TNI Vs Polri di Papua: Bagaimana Kedamaian Bisa Terwujud

Sukamta menyayangkan atas terjadinya konflik tersebut.

Ia menilai kejadian yang menyebabkan konflik tersebut terjadi termasuk hal yang sepele, dan remeh.

Sukamta justru menduga ada faktor lain yang menyebabkan pecahnya konflik antara TNI, dan Polri.

"Selama ini pembinaan yang dilakukan oleh Panglima TNI dan Kapolri sudah bagus, tetapi ternyata masih saja terjadi (bentrokan)," katanya.

"Apalagi kalau dilihat pencetusnya hal yang sepele sekali. Sangat tidak masuk akal."

"Jangan-jangan itu hanya menjadi pencetus, sedangkan masalah sebenarnya kita belum tahu," imbuh Sukamta.

Sukamta menyesalkan bahwa konflik antara TNI, dan Polri kembali terus terjadi.

"Kami menyesalkan dengan masih terjadinya insiden bentrokan antara anggota TNI dan Polri," ucapnya.

Di sisi lain, Anggota Komisi III Fraksi PPP Arsul Sani mengatakan bahwa kejadian yang terjadi di Papua itu adalah kejadian yang telah melampaui batas normal.

"Apalagi yang untuk kali ini menilai sudah jauh di luar batas yang bisa ditoleransi karena sampai mengakibatkan korban jiwa 3 orang dan beberapa lainnya luka-luka," kata Arsul ketika dihubungi wartawan, Senin (13/4/2020).

Sekjen PPP Arsul Sani. (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Arsul meminta agar proses hukum pengusutan masalah tersebut dilakukan dengan transparan.

"DPR meminta agar proses hukum dijalankan secara tegas dan transparan terhadap mereka yang melakukan kekerasan dan penembakan, sampai meninggalnya anggota Polri," ujar dia.

Halaman
123