TRIBUNWOW.COM - Total tiga anggota polisi tewas dari bentrokan yang terjadi antara TNI, dengan Polri di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua Minggu (12/4/2020).
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS, Sukamta meminta TNI, dan Polri agar mengusut tuntas konflik tersebut.
"Kami berharap pimpinan TNI, pimpinan Polri, dan pemerintah bisa segera menemukan akar persoalannya dengan jelas dan bekerja serius menghilangkannya," kata Sukamta, Senin (13/4/2020), dikutip dari Kompas.com, Senin (13/4/2020).
• Bambang Soesatyo Kecewa atas Bentrok TNI Vs Polri di Papua: Bagaimana Kedamaian Bisa Terwujud
Sukamta menyayangkan atas terjadinya konflik tersebut.
Ia menilai kejadian yang menyebabkan konflik tersebut terjadi termasuk hal yang sepele, dan remeh.
Sukamta justru menduga ada faktor lain yang menyebabkan pecahnya konflik antara TNI, dan Polri.
"Selama ini pembinaan yang dilakukan oleh Panglima TNI dan Kapolri sudah bagus, tetapi ternyata masih saja terjadi (bentrokan)," katanya.
"Apalagi kalau dilihat pencetusnya hal yang sepele sekali. Sangat tidak masuk akal."
"Jangan-jangan itu hanya menjadi pencetus, sedangkan masalah sebenarnya kita belum tahu," imbuh Sukamta.
Sukamta menyesalkan bahwa konflik antara TNI, dan Polri kembali terus terjadi.
"Kami menyesalkan dengan masih terjadinya insiden bentrokan antara anggota TNI dan Polri," ucapnya.
Di sisi lain, Anggota Komisi III Fraksi PPP Arsul Sani mengatakan bahwa kejadian yang terjadi di Papua itu adalah kejadian yang telah melampaui batas normal.
"Apalagi yang untuk kali ini menilai sudah jauh di luar batas yang bisa ditoleransi karena sampai mengakibatkan korban jiwa 3 orang dan beberapa lainnya luka-luka," kata Arsul ketika dihubungi wartawan, Senin (13/4/2020).
Arsul meminta agar proses hukum pengusutan masalah tersebut dilakukan dengan transparan.
"DPR meminta agar proses hukum dijalankan secara tegas dan transparan terhadap mereka yang melakukan kekerasan dan penembakan, sampai meninggalnya anggota Polri," ujar dia.