"Satu hal yang saya anggap signifikan adalah bahwa 6 kabupaten tetangga berkumpul dan mengeluarkan perintah (larangan keluar) yang sama, dan mereka melakukannya lebih awal," kata Meghan McGinty seorang doktor di sekolah kesehatan masyarakat Universitas Johns Hopkins.
"Ada konsistensi, berbeda dengan NYC yang mengambil satu kebijakan, lalu Westchester mengambil kebijakan lain, dan Long Island melakukan yang lain," ungkapnya pada kantor berita AFP.
Ada jeda 6 hari antara perintah penutupan sekolah dan perintah agar penduduk tetap di rumah.
"Dalam istilah epidemi, enam hari layaknya satu tahun dan benar-benar dapat membuat perbedaan dalam kontrol dan penyebaran epidemi."
"Jadi saya pikir mungkin bisa dikatakan, dalam retrospeksi, New York menunggu terlalu lama," kata McGinty.
• Ternyata Ini Penyebab Covid-19 Mudah Menyebar, Virus Corona Dapat Cepat Bereplikasi di Tenggorokan
4. Siapa yang disalahkan?
Ketika krisis nantinya berlalu, tudingan untuk saling menyalahkan mungkin dimulai.
Cuomo dan de Blasio dari Partai Demokrat selama berminggu-minggu telah menyesalkan keterlambatan administrasi Trump dalam menjalankan tes Covid-19 di negara-negara bagian. B
ahkan sampai sekarang jumlah tesnya belum mencukupi.
Para pejabat New York juga mengarahkan sorotan tajam ke pemerintah federal yang dinilai lambat dalam menyuplai ventilator (alat bantu pernapasan).
Dengan jumlah korban Virus Corona yang jauh melebihi korban tewas dari tragedi 9/11, Phil Murphy selaku Gubernur New Jersey yang bersebelahan dengan New York yang juga terdampak buruk, memiliki satu usul.
Ia menyarankan pembentukan komisi yang mirip dengan komisi penyelidikan saat peristiwa 9/11 terjadi pada 2001. (Kompas.com/Aditya Jaya Iswara)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Kasus Covid-19 di New York Terbanyak di Dunia? Ini Penyebabnya"