"Kebetulan saya hamil muda antar jemput pakai mobil jadinya enggak ada turun dari mobil," imbuhnya.
Nungki mengatakan, pertama kali merasakan gejala Covid-19 pada 16 Maret 2020.
Ia hanya merasakan batuk dan pilek serta sesak napas di hari keempat.
"Awalnya cuma batuk pilek mulai 16 Maret 2020, hanya pilek dan batuk tiap bangun."
"Sampai hari ke empat ada baru sesak napas, tapi sesaknya juga enggak sepanjang hari, setelah minuum air hangat hilang," tuturnya.
Ia menambahkan sesak napas yang ia rasakan cukup berat di bagian bawah.
"Sesak napas berat karena batuk berdahak, berat napasnya. Di bagian bawah."
"Jadi hari pertama tanggal 16 itu bener-bener pilek dan batuk kemudian hari keempat sesak nafas tapi hilang timbul," kata dia.
• Sempat Keguguran, Nagita Slavina Bersyukur Tak Hamil saat Marak Virus Corona, Raffi Ahmad: Untung Ya
Karena takut bisa menularkan ke orang lain, maka Nunki langsung memposisikan diri sebagai orang yang terjangkit Covid-19.
"Ketika saya khawatir kalau saya mengatakan atau percaya ini flu biasa, ini tidak masalah, ini masuk tangani."
"Saya takutnya, saya lengah sebagai manusia akhirnya menularkan ke mereka, jadi saya langsung memposisikan diri saya, ini Covid," kata Nunki.
Pada hari keenam ia akhirnya memeriksakan diri ke RSUP Kariadi, Semarang bersama sang suami.
Pasalnya, sang suami bekerja sebagai dokter sehingga dugaan awal dia tertular dari sang suami.
Namun, hasil pemeriksaan suaminya justru negatif Covid-19, sedangkan dirinya positif.
Nunki menduga dirinya tertular dari tukang sayur keliling.