TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan dirinya ingin bergerak gerak cepat terkait penanganan Virus Corona.
Hal itu diungkapkan Anies Baswedan melalui sambungan video call dengan acara Mata Najwa pada Rabu (8/4/2020).
Mulanya Anies Baswedan mengatakan bahwa dirinya sudah melakukan pembatasan kegiatan publik sejak lama.
• Ridwan Kamil Sebutkan Sanksi Nekat Langgar PSBB: Denda, dan Hukuman Pidana Menjadi Opsi Terakhir
"Lebih dari tiga minggu yang lalu kita menutup sekolah, menutup car free day, menutup fasilitias umum itu semua kami kerjakan," kata Anies Baswedan.
Anies mengatakan dirinya sempat melakukan permohonan karantina wilayah demi mencegah penyebaran Virus Corona.
"Lalu kita menyaksikan angka penularan masih bergerak terus, maka itulah kemudian di akhir Maret kita bertindak dengan melakukan atau memohon ada karantina, karena itu di luar kewenangan kita."
"Jadi semua yang ada di kewenangan kita di Jakarta, sudah kita kerjakan dalam rangka mencegah penyebarannya," tegasnya.
Karena masalah kekarantinaan bukan wewenangnya maka ia minta izin pada Pemerintah Pusat.
"Begitu itu di luar kewenangan kita, maka kita harus minta kewenangan dari Pemerintah Pusat," ujar dia.
• Gejala Baru Virus Corona Dilaporkan Terjadi di Rumah Sakit di Amerika Serikat
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan, pihaknya selalu bergerak cepat termasuk meminta izin PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
"Dan kita selalu bergerak sesegera mungkin, begitu kita melihat situasinya dua minggu, waktu itu kan dua minggu kita kerjakan penutupan sekolah tidak ada pergerakan, kita langsung meminta pembatasan yang lebih ketat."
"Kemudian begitu kita mendengar keluar peraturan pemerintah untuk Jakarta dengan status PSBB," ungkap Anies.
Sekali lagi, Anies menekankan masalah kecepatan.
"Jadi kita berusaha selalu bergerak cepat karena virus ini penularannya luar biasa cepat, dan kita sudah menyaksikan di tempat-tempat lain," imbuhnya.
Lalu, Najwa bertanya apakah ada pihak lain yang tak bergerak cepat terkait penanganan Virus Corona.
Tak menjawab secara jelas pertanyaan Najwa, Anies mengatakan memang ada regulasi saat mendaftarkan kotanya agar menjadi PSBB.
• Soal Penanganan Corona, SBY: Tanpa Disadari, Sebagian Penguasa dan Pejabat Pemerintah Jadi Sensitif
"Apakah Anda merasa kecepatan adalah kunci kalau kita mau menang melawan pandemi, apakah kecepatan itu anda dilakukan oleh pihak lain?" tanya Najwa.
"Memang kemudian kita ketemu dengan kenyataan ada proses pembuatan regulasi, kemudian kita mengirimkan surat meminta PSBB kemudian kita diminta untuk melengkapi," jawab Anies.
Meski demikian, Anies merasa bersyukur lantaran selain Jakarta sudah ditetapkan PSBB, Kementerian Kesehatan juga sudah memberikan peraturan detail terkait pembatasan tersebut.
"Tapi yang perlu saya garis bawahi, ketika kita mengirimkan surat untuk meminta status PSBB pada saat itu belum ada peraturan menteri yang mengatur detailnya."
"Jadi bukan kita mengirimkan tidak lengkap, tapi kita mengirimkan lebih awal dari pada peraturan menterinya."
"Tapi kita bersyukur bahwa kemudian kita belum mengirimkan balik tambahannya tapi sudah justru ditetapkan sebagai Provinsi dengan status Pembatasan Sosial Berskala Besar, maka kita bisa langsung bergerak," ujar Anies.
• Anies Baswedan Bicara soal Sanksi Langgar PSBB Wabah Corona di Jakarta: Patroli akan Ditingkatkan
Lihat videonya mulai menit ke-4:00:
Anies Ingin Seluruh Jabodetabek PSBB
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru saja diberi keputusan oleh Pemerintah Pusat untuk melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Pada kesempatan yang sama, ia menilai pemberlakuan PSBB tak cukup berada di wilayahnya, melainkan di seluruh daerah di Jabodetabek.
Hal itu diungkapkan Anies Baswedan melalui sambungan video call dengan acara Mata Najwa pada Rabu (8/4/2020).
• Diskriminasi Dirasakan Pasien Covid-19, Komnas HAM Punya Permintaan Khusus pada Anies Baswedan
"Nah tetapi ketika kita sudah menyaksikan Jakarta sudah menjadi epicenter dan ini Jabodetabek maka yang menjadi pemikiran kami ini bukan sekedar Jakartanya," ujar Anies Baswedan.
Ia mengatakan dirinya juga memikirkan nasib Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) yang terkena dampak akibat Jakarta memberlakukan PSBB.
"Ketika kita mengajukan kepada Kementerian Kesehatan, kami memikirkan mengenai efeknya di seluruh wilayah di luar Jabodetabek."
"Jadi kami merasa perlu untuk menyampaikan agar pengaturan PSBB ini juga memikirkan bagaimana kita bisa memastikan ini tidak bergerak menular ke luar," jelas Anies.
Anies menyebut bahwa Jabodetabek merupakan daerah yang sudah terintegrasi dalam berbagai bidang.
"Lalu yang kedua, Jabodetabek ini sudah menjadi satu kawasan yang terintegrasi, secara ekonomi terintegrasi, pergerakan penduduknya terintegrasi, tetapi administrasi pemerintahannya, tiga provinsi."
"Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta, dan Provinsi Jawa Barat," katanya.
• DKI Jakarta Terapkan PSBB pada 10 April, Ini Aturan-aturan yang Harus Dipatuhi Warga Ibu Kota
Sehingga, Gubernur 50 tahun ini mengaku sudah mendiskusikan masalah ini kepada Pemerintah Pusat maupun daerah lain.
"Karena itu kita merasa penting ini untuk menjadi satu kesatuan."
"Itulah sebabnya kita membicarakan mengenai PSBB bersama-sama sebagai satu kawasan," terangnya.
Lalu, Najwa bertanya jika sudah dibicarakan mengapa yang keluar baru keputusan PSBB bagi Jakarta saja.
"Tapi kenyataannya surat keputusan yang keluar hanya untuk DKI Jakarta, jadi kalau kemudian warga Jakarta akan dibatasi tapi kemudian warga di daerah di luar Jakarta itu tidak dibatasi, bagaimana memastikan ini efektif Pak Gubernur?" tanya Najwa.
Anies menjawab, kabupaten dan kota yang termasuk dalam Jabodatabek kini telah mengajukan izin PSBB pada Pemerintah Pusat.
"Itu sebabnya kenapa harus semuanya, makanya saya apresiasi bahwa hari ini Kabupaten, Kota di Jawa Barat sudah mengajukan PSBB."
"Dan kita sudah ngobrol bahwa kita ingin memastikan bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar ini memang kita bisa kerjakan sinkron satu sama lain," jawab Anies.
• PSBB di Jakarta akan Mulai Jumat, 10 April 2020 Pukul 00.00 WIB, Anies: Polisi dan TNI akan Patroli
Lihat videonya mulai menit ke-9:49:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)