Karena itu, menurutnya Yasonna seharusnya berhenti membicarakan soal pembebasan narapidana.
"Karena itu menurut saya berhenti ngomongnya, mengemukakan perspektif pribadi karena itu kan sudah ada garis presidennya."
"Karena yang namanya menteri kan pembantu presiden jadi enggak punya visi dan misi sendiri."
Lantas, ia mengkritik ucapan Yasonna yang juga sempat hadir di ILC.
Refly menyayangkan ucapan Yasonna yang menyebut narapidana yang tak memiliki uang tak layak mendapatkan justice collaborator (JC).
Justice collaborator (JC) merupakan saksi pelaku yang bekerjasama dengan penyidik atau jaksa penuntut umum dalam mengungkap kasus tertentu.
"Yang kedua, tadi ada pernyataan yang sangat menarik soal justice collaborator (JC) yang katanya 'Udahlah if you dont have any money (Jika Anda tdak punya uang -red) ya enggak akan dapat JC'," kata Refly.
"Ini pernyataan yang sangat menurut saya yang sangat serius menurut saya yang disampaikan seorang menteri, bayangkan coba," tukasnya.
• Khawatir Virus Corona Menempel pada Baju, Ini Tips untuk Matikan Virus secara Cepat
Simak video berikut ini menit ke-3.32:
Tanggapan Yasonna Laoly
Pada kesempatan itu, Yasonna Laoly mengungkap alasan soal pembebasan narapidana untuk mencegah penyebaran Virus Corona di dalam sel.
Dilansir TribunWow.com, Yasonna Laoly menjelaskan ada sejumlah narapidana yang memang dalam kondisi memprihatinkan, seperti ibu hamil, yang perlu dibebaskan.
Karena itu, ia menilai orang-orang yang menolak pembebasan narapidana itu tak memiliki rasa kemanusiaan.
• Masih Tetap Ditagih Cicilan, Sopir Taksi Online Ini Mengadu ke Jokowi Lewat Video sambil Menangis
Pada kesempatan itu, mulanya Yasonna menyinggung soal sejumlah narapidana dalam masa kehamilan yang perlu segera dibebaskan dari penjara.
"Karena orang-orang inilah yang rentan, yang menyusui perempuan hamil ada 142 orang Bang Karni," kata Yasonna.
"Karena menurut undang-undang wanita yang punya anak dua tahun masih bisa dalam lapas penjara jadi dia bisa memelihara anaknya sampai dua tahun di dalam lapas."