"Dan seluruh masyarakat terlibat sampai level keluarga, RT, RW semua terlibat, itu juga yang sedang kita kerjakan di Jakarta."
Lebih lanjut, Anies menyinggung soal total korban Virus Corona yang secara rutin disampaikan oleh pemerintah.
Menurutnya, alat tes yang terbatas menyebabkan data jumlah korban yang disampaikan pemerintah menjadi rendah.
"Data kita akurat, hanya kemampuan melakukan testing masih terbatas," ungkapnya.
"Jadi ketika kita bisa mengatakan angka konfirm positif itu berapa, itu mencerminkan bukan banyaknya masalah. Tapi kemampuan mengetes kita."
"Saya beri ilustrasi saja, kalau kita punya alat hanya bisa mengetes 100 sampel maka ya berapapun kasus di luar, nanti yang keluar 100 sampel," tukasnya.
• Produksi Masker Sendiri, Warga Binaan Rutan Trenggalek Ini Jual Lebih Murah dari Pasaran
Simak video berikut ini menit ke-10.17:
Anies Baswedan Izinkan Ojek Beroperasi
Di sisi lain, sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan ojek masih diperbolehkan beroperasi saat PSBB.
Anies Baswedan bahkan akan mengusahakan ojek diperbolehkan mengangkut orang dan barang selama PSBB.
Meskipun, dalam Peraturan Menteri Kesehatan, ojek hanya diperbolehkan mengangkut barang selama PSBB berlangsung.
• Marak Dipakai Warga yang WFH, Keamanan Aplikasi Zoom Dipertanyakan, Apakah Ada Masalah Privasi?
Melalui tayangan YouTube Kompas TV, Rabu (8/4/2020), Anies Baswedan mengaku tengah mendiskusikan hal tersebut bersama Kementerian Kesehatan.
"Sesungguhnya peraturan gubernur sudah siap tapi ada satu isu yang kita harus selesaikan bersama dengan Kementerian Kesehatan. Terkait dengan ojek," jelas Anies.
"Jadi dalam peraturan Menteri Kesehatan, ojek itu boleh mengangkut, mengantarkan barang tetapi tidak boleh mengantarkan orang."
Tak hanya dengan Menkes, Anies bahkan mengaku juga tengah berdiskusi dengan pengelola agar ojek diizinkan beroperasi, termasuk mengangkut orang dan barang.
Meskipun begitu, ia tetap mengimbau para ojek untuk tetap menjaga jarak dagar terhindar dari penularan Virus Corona.