Penyebaran virus di China
Sebuah studi melihat kembali bagaimana penyebaran Covid-19 di masa-masa awal yang terjadi di China.
Dari studi itu, mereka menemukan bahwa orang yang tertular virus tapi hanya menunjukkan gejala ringan tetap dapat memicu penyebaran.
Dilansir Cleveland Clinic, Sabtu (4/4/2020), studi tersebut menggunakan model simulasi matematika terkait penyebaran awal Covid-19 di ratusan kota di China.
Para peneliti menyimpulkan bahwa 86 persen infeksi yang terjadi sebelum 23 Januari 2020 tidak didokumentasikan. Di tanggal tersebut adalah saat ketika Centers for Disease Control (CDC) AS mengeluarkan peringatan perjalanan ke Wuhan, China.
Karena ada begitu banyak kasus yang tidak terdokumentasikan menunjukkan gejala ringan atau tidak ada gejala sama sekali, penelitian mengklaim bahwa pembawa virus tanpa gejala itu berisiko menyebarkan Virus Corona lebih besar dari yang seharusnya terjadi.
"Infeksi yang tidak terdokumentasikan adalah sumber infeksi untuk 79 persen dari kasus yang dilaporkan," tulis kesimpulan penelitian tersebut.
Dengan kata lain, ada begitu banyak orang yang merupakan "hantu" pembawa virus,
Yang dimaksud "hantu" pembawa virus adalah mereka yang memiliki virus tapi tidak menyadarinya dan kemungkinan yang menyebabkan virus makin menyebar.
• Ingin Gerak Cepat Atasi Corona di DKI, Anies Baswedan Bantah Alami Kebingungan: Kita Tahu Angkanya
Kasus Covid-19 tanpa gejala
Sebuah studi dari Jepang menyoroti jumlah pembawa Covid-19 yang tidak menunjukkan gejala.
Salah satu penelitian fokus mengamati kapal pesiar Diamond Princess yang menepi dan akhirnya di Jepang pada awal Februari 2020 ketika diketahui seorang penumpang dinyatakan positif virus.
Studi itu menemukan, dari 3.063 penumpang yang dites, 634 di antaranya hasilnya positif Covid-19 dan harus dikarantina.
Diperkirakan sekitar 17,9 persen dari pasien positif itu tidak menunjukkan gejala.
Pentingnya tinggal di rumah