Virus Corona

UN Dihapus, MTsN di Jember Laksanakan UMBK untuk Tentukan Kelulusan Siswa, Begini Mekanismenya

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala MTsN 2 Jember, Nurul Fardiha menyatakan bahwa pelaksanaan ujian madrasah berbasis komputer tersebut berlangsung dengan lancar, Selasa (7/4/2020).

TRIBUNWOW.COM - Ujian Nasional tahun 2020 resmi dibatalkan di Indonesia setelah wabah Virus Corona menyerang.

Pernyataan pembatalan tersebut diungkapkan langsung oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarim usai berkonsultasi dengan Presiden Joko Widodo, Selasa (24/3/2020).

Untuk menentukan kelulusan bagi siswa di kelas 9, Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jember menggelar ujian madrasah berbasis komputer (UMBK).

Panduan Menggunakan Masker yang Tepat untuk Cegah Virus Corona, Direkomendasikan WHO

Ujian ini dilaksanakan secara daring di rumah masing-masing siswa, dengan diawasi oleh panitia ujian melalui panggilan video.

Dilansir KompasTV, Selasa (7/4/2020), kepala MTsN 2 jember, Nurul Fardiha menyatakan bahwa pelaksanaan ujian tersebut berlangsung dengan lancar.

"Tadi kita sudah berkoordinasi dengan tim kurikulum, dan ini operator alhamdulilah berjalan dengan lancar," ujar Fardiha.

Soal-soal yang dikerjakan oleh para siswa telah disusun sebelumnya oleh satuan pendidikan.

"Sebelum pelaksanaan ujian madrasah ini, di satuan pendidikan kami sudah menyiapkan kisi-kisi soal, karena pelaksanaan ujian madrasah ini berbasis dilaksanakan satuan pendidikan masing-masing" jelas Fardiha.

"Jadi guru sebelumnya sudah menyiapkan soalnya, sekaligus kisi-kisinya, dan itu sudah disetor kepada tim operator kita," imbuhnya.

Meskipun dilakukan di rumah, siswa akan diminta mengenakan seragam saat melaksanakan ujian seperti layaknya di sekolah.

Tim operator panitia pelaksana ujian akan mengecek secara berkala melalui panggilan video pada para siswa.

Meski harus menjalani ujian di rumah masing-masing, siswa madrasah tersebut mengaku tidak mendapatkan kesulitan.

Raka Valrizky, salah seorang perserta ujian, mengaku ujian tersebut berjalan dengan lancar.

Ia tidak mengalami kendala berarti meskipun harus mejalani ujian dengan suasana yang berbeda.

Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:

Pelaksanaan Kebijakan Belajar di Rumah

Penyelenggaraan UMBK di rumah masing-masing siswa ini bertujuan untuk mematuhi aturan pemerintah untuk melakukan semua kegiatan belajar mengajar di rumah.

Hal ini sebagai bentuk pencegahan penularan Virus Corona di lingkungan pendidikan, terutama kepada anak-anak.

Dalam penerapan kebijakan belajar di rumah, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim mengaku masih mendapatkan keluhan seputar pelaksanaan kebijakan tersebut.

Dikutip dari YouTube Kompastv, Selasa (24/3/2020), awalnya Nadiem menjelaskan mengapa belajar di rumah menjadi hal yang penting.

"Kami ingin menganjurkan beberapa hal, kami anjurkan bagi daerah-daerah yang sudah melaksanakan belajar dari rumah, untuk dipastikan agar gurunya juga belajar dari rumah untuk menjaga keamanan guru itu sangat penting," paparnya.

Mantan bos Gojek itu menekankan bahwa belajar dari rumah bukan berarti peran guru hanya sebatas memberikan tugas.

Nadiem ingin guru tetap aktif dalam mengajar, yang diwujudkan melalui komunikasi, dan pendampingan terkait tugas-tugas murid.

Dan kami juga ingin menekankan bahwa walaupun banyak sekolah sekarang melakukan belajar dari rumah, bukan berarti gurunya hanya memberikan pekerjaan saja kepada muridnya," jelas Nadiem.

"Tapi juga ikut berinteraksi, dan berkomunikasi membantu muridnya dalam mengerjakan tugasnya," imbuhnya.

Jokowi Resmi Putuskan Ujian Nasional (UN) 2020 Ditiadakan, Siapkan 3 Opsi Ini

Selama kegiatan belajar di rumah berlangsung, Nadiem mengakui dirinya mendapat keluhan dari orangtua murid.

Keluhan itu terkait beban pekerjaan rumah yang begitu banyak, namun minimnya pendampingan dari guru.

"Kami mendengar banyak keluhan dari berbagai macam orangtua, dan mahasiswa yang hanya diberikan pekerjaan yang begitu berat, tapi tidak dibimbing," kata Nadiem.

Nadiem berpesan agar guru bisa berperan aktif melakukan pendampingan kepada muridnya, meskipun dilakukan dari rumah.

"Jadi ini mohon siswa-siswa kita walaupun bekerja dari rumah, guru itu juga benar-benar mengajar dari rumah, dan membantu membimbing siswa-siswanya," tandasnya.

Lihat videonya di bawah ini mulai menit 03.30:

(TribunWow.com/ Via/ Anung)