Virus Corona

Mahfud MD Ungkap Berbagai Negara Rebutan Dapatkan Ventilator: Kita Rebutan dengan Amerika

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD menuturkan bahwa kekurangan alat medis saat wabah Virus Corona terjadi di berbagai negara.

TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD menuturkan bahwa kekurangan alat medis saat wabah Virus Corona terjadi di berbagai negara.

Mahfud MD menyatakan, masalah keterbatasan alat kesehatan tak hanya dialami Indonesia saja.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club pada Selasa (7/4/2020), mulanya Mahfud MD membantah bahwa pemerintah kurang persiapan dalam menangani pandemi Virus Corona ini.

Di ILC, Mahfud MD Tegaskan Hubungan dengan Anies Baswedan Baik-baik Saja: Ada yang Adu Domba

Ia menceritakan bagaimana seluruh negara berebut mendapatkan alat untuk menangani Virus Corona.

"Ada kesulitan alat ya Bang Karni, kesulitan alat itu bukan karena kita tidak menyiapkan diri."

"Sampai hari ini seluruh dunia berebutan alat, kita rebutan dengan Amerika, kita rebutan dengan berbagai negara," tutur Mahfud MD.

Ia mengatakan, alat yang paling dicari adalah ventilator.

Bahkan, negara adidaya Amerika Serikat disebut ikut berebut ventilator.

Untuk itu, kini pemerintah juga berusaha untuk memproduksi alat-alat kesehatan sendiri.

"Kalau ada kita beli langsung, masih rebutan, terutama ventilator."

"Amerika pun merebut, ingin beli berapapun. Kita begitu tahu butuh itu, begitu masuk itu (Virus Corona ke Indonesia), semua kita catat, kita suruh buat industri dalam negeri sendiri," kata dia.

Di ILC, Mahfud MD Tegaskan Tak Ada Pembebasan Koruptor, Sebut Sudah Konsultasi dengan Yasonna

Pakar Tata Hukum Negara ini mengatakan, pemerintah tak ragu untuk membeli ventilator jika memang masih tersedia.

"Yang di luar negeri ada, kita langsung beli enggak nawar, berapa pun, angkut semua yang ada."

"Ini bukan gejala Indonesia saja, seluruh dunia berebutan bahkan soal ventilatornya," sambungnya.

Bahkan, ia menyebutkan instansi-instansi yang memproduksi ventilator itu kini tak perlu menggunakan izin usaha saking terdesaknya akan kebutuhan ventilator.

"Konon dari 80 persen korban-korbannya enggak dapat ventilator, nah kita cari orang jual ventilator itu? Kita beli."

"Ada beberapa perguruan tinggi di Indonesia yang buat, kita sponsori, buat tidak usah pakai izin usaha, pakai ini itu, pokoknya bisa diuji secara teknologinya oke, sudah, langsung diadakan," jelas Mantan Menteri Pertahanan ini.

Yasonna Laoly Beri Penjelasan soal Wacana Pembebasan Napi Korupsi: Kami Belum Lapor Jokowi

Lalu, Mahfud menceritakan dirinya baru saja mendengar sebuah berita yang membuat dirinya terharu.

Dokter berkelahi dengan polisi di Pakistan karena keterbatasan alat medis.

"Artinya kita serius, APD misalnya, Alat Pelindung Diri. Saya baru saja ini mau nangis di Pakistan sore ini terjadi Polisi dan Dokter, berkelahi, kenapa?"

"Dokter-dokter itu protes pada pemerintah, ketika protes itu berkelahi dengan polisi. Karena polisi menghadang protes-protes dokter itu, jadi bukan hanya di sini masalah itu," ceritanya.

Sehingga, Mahfud memnta agar jangan panik dan menggunakan kepala dingin untuk mengatasi Covid-19 ini.

"Oleh sebab itu, mari kita ambil positifnya saja bukan meremehkan, bukan terlalu panik, kita selesaikan masalah ini dengan baik-baik dan tenang, karena ini musuh tidak kasat mata," pungkasnya.

Cegah Virus Corona, ASN, TNI, dan Polri di Kabupaten Merangin Diwajibkan Sumbang 20 Masker per Orang

Lihat videonya mulai menit ke-12:48:

Hubungan dengan Anies Baik-baik Saja

Mahfud menegaskan hubungan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah DKI Jakarta baik-baik saja.

Mahfud menduga ada pihak-pihak yang mempolitisasi terkait masalah penanganan Virus Corona.

• Yasonna Laoly Beri Penjelasan soal Wacana Pembebasan Napi Korupsi: Kami Belum Lapor Jokowi

Sehingga, ia menegaskan bahwa hubungan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah DKI Jakarta baik-baik saja.

"Dengan pemerintah daerah saya kira tidak ada ya, yang mempolitisasi hubungan Pusat, kecuali di medsos dan orang-orang tertentu yang itu-itu saja."

"Hubungan kita dengan DKI baik kok, memang ada orang selalu mengadu domba, seakan-akan Pusat dan Daerah itu berbenturan," ujar Mahfud.

Ia menjelaskan bahwa hubugan dengan Pemerintah DKI Jakarta itu baik-baik saja, bahkan kompak.

Mantan Ketua Mahkamah Konsitusi ini juga membantah Pemerintah Pusat dengan Pemda tidak bersinergi.

"Padahal komunikasinya baik, kami sering mengadakan rapat, rapat virtual dengan para gubernur itu selalu sering sekali dan kompak."

"Tapi kenapa 'daerah dipotong pusat', 'pusat diganjal oleh daerah'. Kami koordinasi bahwa memang ada perdebatan ya iya saja," ungkapnya.

• Puji Yasonna, Effendi Gazali Lalu Tanya Fadjroel: 30 Ribu Napi yang Dilepas Dapat Kartu Sembako?

Lalu, Mahfud memberi contoh hal yang dibuat seolah-olah dirinya dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berbenturan.

Mulanya, ia menceritakan bahwa pernah diwawancara mengenai pembatalan perhelatan Formula E di Jakarta oleh Anies Baswedan.

"Karena kadang kala dibuat-buat saja misalnya begini, seakan-akan maaf DKI misalnya dipotong, suatu saat saya ditanya wartawan begini, Pak Mahfud, itu Gubernur DKI Pak Anies membatalkan Formula E."

"Saya bilang bagus, kenapa Formula E? Kan benar dalam situasi begini memang enggak mungkin itu dilanjutkan dan tidak akan sukses, jadi itu bagus, di stop oleh Pak Anies," cerita Mahfud.

Namun, yang beredar di media sosial atau berita itu sendiri, dibuat seakan-akan dirinya dengan Anies berbenturan mengenai Formula E.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam konferensi pers yang disiaran langsung melalui media sosial Facebook, Selasa (7/4/2020). (Facebook/Pemprov DKI Jakarta)

 

• Kondisi Terkini PM Inggris Boris Johnson setelah Masuk ICU karena Virus Corona: Demam Mulai Turun

"Tapi kalau di medsos bahkan di berita resmi ini menulis menurut Mahfud, Anies membatalkan Formula E karena takut tidak sukses."

"Beda kan, dibalik begitu lalu di adu domba. Padahal saya ngomongnya biasa saja, tapi dasar ini."

"Seakan-akan diadu, 'Wah Mahfud ini pikirannya politik saja, kalau Anies itu diganjal' di mana ganjalnya? Silahkan saja kan Formula E tidak akan sukses dilaksanakan di situasi Corona seperti ini enggak bakal banyak yang nonton jadi gitu aja," cerita Mahfud. (TribunWow.com/Mariah Gipty)