Menurutnya, hal itu menjadi sesuatu yang baik karenan nantinya pemerintah akan lebih siap menghadapi para pasien yang harus dirawat di rumah sakit.
"Kemudian, kalau dari model itu puncaknya juga akan bergeser, puncak ini bergeser itu lebih baik."
"Karena memberikan kesempatan kita untuk bersiap-siap, karena yang mengkhawatirkan dari masalah epidemi Covid-19 adalah jumlah pasien yang nanti butuh perawatan di rumah sakit dan perlu perawatan intensif, ini yang akan membebani fasilitas kesehatan kita," jelasnya.
• Salah Sebut Disinfection Chamber, Hotman Paris Ketakutan Virus Corona: Harus Disiram Dulu Tubuhnya
Iwan menjelaskan dengan model pemerintah yang terus menangani Virus Corona dengan baik maka diperkirakan wabah ini berakhir akhir Mei atau awal Juni.
Namun sekali lagi prediksi itu akan terjadi apabila pemerintah melakukan langkah-langkah yang tepat terkait Virus Corona.
"Kalau dari model yang kami buat dilakukan intervensi yang baik, ini kasusnya akan berkurang di akhir Mei atau awal Juni," ucap Iwan.
"Tapi dengan catatan itu intervensinya dilakukan dengan intensif dan kita bisa menjaga penyebarannya," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, ia mengkhawatirkan soal kultur mudik rakyat Indonesia pada Ramadan dan Lebaran yang bisa membuat penyebaran Virus Corona semakin banyak.
"Yang mengkhawatirkan itu ada bulan Ramadan, ada Lebaran di mana ada kebiasaan di kita di mudik, pulang kampung itu jadi sarana penyebaran Covid-19 ini," ungkapnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)
Baca juga artikel ini di Tribunnews.com dengan judul Pakar UI Peringatkan Gelombang Dua Virus Corona jika Pemerintah Tak Ketat soal Social Distancing