Dirinya sempat turut berharap agar pemerintah mengambil kebijakan lockdown untuk memutus mata rantai penyebaran wabah tersebut.
Namun, kini wanita 35 tahun tersebut bahwa lockdown tidaklah bijak dan efektif.
Ia memandang positif bahwa lockdown tidaklah mudah bagi negara kepulauan sebesar Indonesia.
"Harapan aku sih sebenarnya, aku lihat pemerintah udah bekerja dengan luar biasa."
"Tadinya kita juga galau nih lockdown apa enggak tapi aku sih lihat sisi positifnya, kalau kita lockdown dengan Indonesia yang sebesar ini kayaknya juga susah," ungkap Ashanty.
Namun, ibunda Aurel Hermansyah ini menyayangkan sikap masyarakat dalam keadaan tidak lockdown ini.
Ia geram masih melihat orang-orang yang keluyuran tidak jelas dalam kondisi segenting ini.
Bahkan ia menyebut kalau sikap tersebut parah.
"Tapi dengan enggak lockdown juga orang-orang masih banyak yang keluyuran enggak jelas, itu yang paling parahnya," kata dia.
Oleh karena itu, ia sekedar melepar argumen bahwa tampaknya perlu di lockdown tapi dengan catatan tertentu.
Misalnya, lockdown tapi untuk orang yang terpaksa keluar rumah tetap diperbolehkan.
"Jadi, ini di-lockdown tapi untuk orang yang ke rumah sakit, belanja atau kerja yang enggak bisa ditinggal, itu diperbolehkan," katanya.
• Tak Keluar karena Corona, Anang Sebut Hal yang Tak Disuka saat Ashanty di Rumah: Kamu Dasteran Terus
Ia menyebut, ide tersebut layaknya juga bisa dibarengi dengan pembatasan jam-jam tertentu.
Artinya, apabila seseorang melanggar jam-jam yang diberikan untuk beraktivitas di luar, kiranya perlu ditangkap.
Hal itu agar menimbulkan efek jera bagi yang melanggar.