Virus Corona

Ramadan di Tengah Virus Corona, Din Syamsuddin: Ini Ujian, Hanya Dimengerti oleh Orang Mau Mengerti

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Din Syamsuddin

TRIBUNWOW.COM - Menyambut bulan Ramadan, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap menjalankan ibadah di rumah.

Hal itu itu demi keamanan dalam menghadapi wabah Virus Corona yang tengah menjangkit berbagai belahan dunia, khususnya Indonesia.

Dilansir TribunWow.com, Minggu (5/4/2020), Din Syamsuddin menyadari betul bahwa bulan Ramadan adalah bulan untuk merajut silaturrahmi.

Din Syamsuddin buka suara soal menyambut Ramadan ditengah pandemi Covid-19 (Capture YouTube TVOne News)

Periksa Suspect Virus Corona, Dua Dokter Perempuan di India Dilempari Batu oleh Warga Setempat

Din sadar betul bahwa momentum seperti tarawih, buka bersama bahkan Idul Ifitri adalah saat yang di tunggu umat islam untuk menjalain silaturahmi dengan sesama.

Momen tersebut adalah gencar-gencarnya masyarakat berkumpul dan menjalin kehangatan bersama di bulan yang istimewa.

Namun, Mantan Ketua PP Muhamadiyah itu menegaskan bahwa keadaan ini tengah darurat.

Oleh karenanya, kiranya umat agar sadar untuk mengikhlaskan hal momon-momen berkumpul sementara waktu.

Din bahkan menegaskan kiranya umat agar sadar dan mau mengerti akan keadaan ini.

Ia tak menampik bahwa kondisi ini yang bahwa kondisi seperti ini hanya bisa dimengerti oleh orang-orang yang mau sadar dan mengerti saja.

"Saya tahu ya pada bulan Ramadan ini adalah momentum untuk merajut silaturahim, lewat buka bersama, tarawih bersama, termasuk nanti Idul Fitri juga," kata Din dikutip dari kanal YouTube TVONE News, Jumat (3/4/2020).

"Tapi untuk sementara waktu karena keadaan darurat, sekali lagi keadaan darurat."

"Dan ini hanya dapat dimengerti oleh orang yang mau mengerti," lanjutnya.

Pasien Sembuh Corona Terus Bertambah, Eks Penderita Covid-19 Beberkan Cara Tim Medis Merawatnya

PBNU Imbau Warga Salat Tarawih hingga Idul Fitri di Rumah karena Corona, Begini Penjelasannya

Tokoh islam 61 tahun itu mengatakan, ini adalah bagian dari ujian di bulan Ramadan.

Oleh karenanya, umat diimbau untuk tetap memegang hakekat agama islam.

Sekalipun umat tidak bisa menjalankan ibadah di masjid, masyarakat masih bisa menjalankan ibadah di bumi Allah yang lain yakni rumah masing-masing yang dijadikan masjid sementara.

"Ini betul-betul ujian. Paling penting bagi seorang beriman, umat Islam adalah kita tetap memengang hakekat dari agama," ujarnya.

"Kita tidak salat di masjid, tapi salat di bumi Allah yang lain yang bernama rumah yang kita jadikan masjid sementara," tambah Din.

Orang harus sadar bahwa dirinya harus tetap menjaga agar tidak tertular dan menularkan virus bernama lain Covid-19 ini.

Ia mengimbau agar masyarakat tidak memaksakan diri untuk berkerumun sekalipun dalam rangka ibadah.

Sebab, hal-hal seperti yang telah disebutkan itu masih akan bisa dilakukan dalam keadaan dan kondisi yang lebih kondusif nantinya.

"Karena kita tidak ingin menebar penyakit kepada orang lain, atau kita tidak ingin tertular penyakit dari orang lain," ucap Din

"Gara-gara kita memaksakan diri untuk berkerumun padahal itu bisa ditunda di waktu yang normal," tegasnya.

Lihat videonya dari menit awal

PBNU Imbau Warga Salat Tarawih hingga Idul Fitri di Rumah

Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj menyampaikan imbauan kepada seluruh umat Islam di Indonesia untuk tak mudik ke kampung halaman selama masa pandemi Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Said Aqil menyebut hal itu perlu dilakukan sebagai partisipasi masyarakat membantu pemerintah untuk menangkal penyebaran Virus Corona.

Tak hanya itu, Said Aqil juga mengimbau umat Islam untuk melaksanakan salat tarawih hingga salat Idul Fitri di rumah.

Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj dalam tayangan YouTube Kompas TV, Sabtu (4/4/2020). (YouTube KompasTV)

Hal itu disampaikannya melalui siaran pers yang ditayangkan kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (4/4/2020).

"Mohon kepada umat Muslim agar melaksanakan ibadah salat jumat, salat Tarawih, Idul Fitri 1441 H di rumah masing-masing," ucap Said Aqil.

Selain hal itu, ia juga menyarankan umat Islam untuk tak melakukan kegiatan berkerumun selama bulan Ramadan.

Termasuk, buka puasa bersama hingga takbir keliling kampung.

"Serta tidak melaksanakan kegiatan takbir keliling, buka bersama, silaturahim," ujar Said Aqil.

Tak hanya menyampaikan imbauan untuk umat Islam, Saiq Aqil juga meminta umat non muslim untuk melaksanakan ibadah di rumah masing-masing.

Menurutnya, hal itu sangat sesuai dengan imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) demi mencegah bertambahnya korban akibat Virus Corona.

"Demikian pula kepada umat non muslim untuk melaksanakan ibadah di rumah masing-masing untuk mengurangi potensi penyebaran Virus Covid-19," sambungnya.

Ia menjelaskan, warga sebisa mungkin tak perlu mudik ke kampung halaman saat lebaran tiba.

Terkait hal itu, ia pun kembali mengungkit imbauan pemerintah yang menyarankan warga tak mudik ke kampung halaman di tengah pandemi Virus Corona.

"Mengimbau masyarakt untuk sebisa mungkin tidak mudik ke kampung masing-masing seusai dengan imbauan pemerintah," tutur Said Aqil.

Karena itu, ia bersama PBNU dan MUI mengaku mendukung kebijakan pemerintah soal pemberian jaminan sosial bagi warga yang tak pulang ke kampung halaman selama pandemi Virus Corona.

Hal itu dinilainya sangat bermanfaat bagi masyarakat karena banyak warga yang perekonomiannya terganggu setelah Virus Corona melanda Indonesia.

"Di samping itu, MUI juga sangat mendukung rencana kebijakan pemerintah untuk memberikan insentif kepada masyarakat yang tidak pulang atau mudik," kata Said Aqil.

"Agar bisa merayakan hari raya dengan keluarga masing-masing," tukasnya. (TribunWow.com/Rilo/Tami)