Virus Corona

Ini Isi Chat Tukang Galon yang Viral Minta Berhenti Kerja karena Dapat Semprotan Disinfektan 32 Kali

Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO ILUSTRASI - Seorang petugas menyemprotkan disinfektan di jalan.
TRIBUNWOW.COM - Viral di media sosial, sebuh chat yang menunjukkan seorang pekerja minta berhenti setelah disemprot disinfektan.
Tak hanya sekali, seseorang yang diketahui bekerja sebagai tukang antar gas dan galon tersebut disemprot sebanyak 32 kali dam sehari.
Bahkan ia mengaku hingga basah kuyup lantaran terus mendapat semprotan tiap kali datang mengantar gas dan air mineral di sejumlah perumahan.

Ia menyebutkan, dirinya disemprot 32 kali dalam satu hari hingga bajunya basah kuyup.

Gugus Tugas Sebut 13 Dokter Meninggal Dunia selama Wabah Covid-19, akan Dilakukan Pengelompokan

Merasa tak nyaman, tukang gas itu pun mengirimkan pesan pada bosnya untuk mengundurkan diri.

"Maaf, Pak Wahyu, mulai besok saya tidak masuk kerja lagi.

Setiap kali saya antar tabung gas dan aqua ke customer, pas masuk perumahan, saya selalu disemprot disinfektan.

Baju saya sampai basah kuyup. Hari ini tadi saya disemprot 32 kali, Pak.

Kalau tiap hari begini terus, bukan virusnya yang mati, tapi saya yang mati, Pak," begitu bunyi pesannya, seperti yang dikutip dari unggahan akun Twitter @zoelfick, Senin (30/3/2020) lalu.

Unggahan itu pun sontak menyita perhatian warganet.

Hingga Kamis (2/4/2020) pagi, unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 12 ribu kali dan disukai lebih dari 21 ribu orang.

Seorang warganet, Ester Stevani, mengaku mengenal keluarga Wahyu, bos dari tukang gas tersebut.

Hal itu terlihat dalam kolom komentar, saat Ester membagikan percakapan di grup keluarganya.

Saat dikonfirmasi Tribunnews, Ester membenarkan bahwa anggota keluarganya mengenal istri Wahyu.

Aksi Ojol Lindungi Orderan dari Disinfektan Buat Najwa Shihab Terharu: Abang Ojol yang Amanah

Ester juga mengatakan, kejadian itu terjadi di wilayah Cikarang, Jawa Barat.

"Ada, benar," ungkapnya, Rabu (1/4/2020).

Namun, ia belum memastikan apakah tukang gas tersebut akhirnya benar-benar berhenti bekerja.

Dalam unggahan tangkapan layar yang Ester bagikan, saudaranya, Achel menuturkan bahwa Wahyu merupakan suami managernya.

Menurutnya, istri Wahyu juga menceritakan kejadian tersebut di kantor.

"Pak Wahyu itu suaminya manager gue!" kata Achel.

"Cerita tadi. Tukang aquanya Whatsapp suaminya, bilang kalau dia disemprot disinfektan udah 32 kali wkwkw. Nama suaminya manager gue Pak Wahyu," sambung dia.

VIRAL: Disemprot Disinfektan 32 Kali, Tukang Gas Minta Berhenti Kerja: Kalau Gini Terus, Saya Mati

Pesan Whatsapp tukang galon yang mengaku disemprot disinfektan 32 kali hingga berhenti kerja viral di media sosial. (Tangkapan Layar Twitter @zoelfick)

Disinfektan Bukan untuk Disemprotkan pada Manusia

Cerita ini pun sampai ke telinga Dokter Spesialis Paru RS Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr. Erlina Burhan, Sp. P (K)., M. Sc., pH. D.

Erlina mengaku kaget ketika mengetahui ada yang menyemprotkan disinfektan pada manusia.

Ia bahkan pernah mengalaminya saat akan memasuki sebuah kantor. 

Erlina yang sebelumnya tidak pernah mengetahui bahwa ada yang menggunakan disinfektan untuk menyemprot manusia itu pun terkejut dan langsung menolaknya.

Ia menceritakan, saat itu ia mengatakan bahwa dirinya bisa mengalami batuk-batuk dan sesak napas apabila disemprot menggunakan disinfektan.

"Jadi itulah saya akhirnya menyadari, loh ini kenapa menyemprot disinfektan ke makhluk hidup?" kata Erlina dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang diunggah di kanal Youtube Talk Show tvOne, Kamis (2/3/2020).

Manusia Disemprot Disinfektan, Dokter Erlina: Bukan Virus Saja yang Mati, Mungkin Dia Juga Mati

Menurut Erlina, disinfektan seharusnya bukan untuk disemprotkan pada manusia melainkan pada benda mati.

"Seharusnya disinfektan itu adalah untuk membersihkan permukaan, untuk benda mati, contohnya meja ini," tutur Erlina.

"Kalau ada droplet artinya ada virus itu dibersihkan dengan disinfektan, bukan untuk benda hidup seperti manusia."

"Kalau untuk manusia itu antiseptik, bukan disinfektan," sambungnya.

Erlina juga menyampaikan, disinfektan memiliki sifat yang iritatif.

Bagi seseorang yang memiliki alergi, ia bisa mengalami iritasi dan gatal-gatal apabila disemprot disinfektan.

"Zat yang ada di disinfektan itu kan juga iritatif sifatnya jadi kalau mengenai tangan, kalau orang alergi kan bisa iritasi, gatal-gatal, kemudian juga kalau mengenai mata juga bisa iritasi," jelasnya.

"Jadi memang harus hati-hati," tambah dia.

Menurut Erlina, menyemprot disinfektan pada tubuh manusia untuk mematikan virus adalah anggapan yang salah.

Ia menegaskan, untuk mencegah terjadinya penularan virus corona (Covid-19), seseorang harus rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

Selain itu, Erlina menyebutkan, seseorang juga perlu membiasakan diri supaya tidak menyentuh wajah.

"Waktu itu saya juga mempertanyakan kenapa saya disemprot, katanya untuk membunuh virus di baju, lah kalau begitu sih salah," kata Erlina.

"Pertama salah karena disinfektan untuk tubuh, yang kedua adalah kalau ingin menghindari penularan, yang paling utama cuci tangan dan jadikan kebiasaan tidak menyentuh wajah."

"Jadi, meskipun tangan kita tercemar, kalau kita tidak menyentuh wajah, hidung, mulut, dan mata inshaAllah virusnya gak masuk," terangnya.

Dalam hal ini, Erlina pun menyampaikan sarannya pada pemerintah supaya melibatkan organisasi ketika akan melakukan intervensi.

"Kalau bisa ini organisasi profesi dilibatkan kalau ada intervensi-intervensi yang ingin dilakukan."

"Contohnya kalau untuk disinfektan itu kan kita juga profesi ada perhimpunan Perdalin (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi), bisa konsultasi dengan mereka," kata Erlina pada Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman di acara ILC.

"Saya mengeti ini kan sesuatu yang baru, sangat dinamis, semua orang ingin berbuat sesuatu untuk menenangkan masyarkat, tapi kalau di tengah jalan ada hal yang seperti ini tentu juga bisa ada perubahan," tambahnya.

 Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul Viral Disemprot Disinfektan 32 Kali Sehari, Tukang Gas Berhenti Kerja: Bukan Virus, Saya yang Mati

https://m.tribunnews.com/regional/2020/04/02/viral-disemprot-disinfektan-32-kali-sehari-tukang-gas-berhenti-kerja-bukan-virus-saya-yang-mati?page=all