Oleh karena itu, Achmad Yurianto menegaskan bahwa sering cuci tangan adalah solusi utama untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona.
"Oleh karena itu mencuci tangan, dengan sabun dan air yang mengalir minimal 20 detik sesering mungkin ini menjadi kunci," kata Achmad Yurianto.
Lihat videonya dari awal
• UPDATE Virus Corona di Indonesia 1 April 2020: 1677 Kasus Positif, 157 Meninggal, 103 Sembuh
Ganjar Pranowo Miris Banyak Jenazah Pasien Corona Ditolak Warga
Ketakutan dan kurangnya informasi mengenai Virus Corona (Covid-19), membuat masyarakat panik dan menjadi paranoid, hingga beramai-ramai menolak adanya pemakaman jenazah pasien Covid-19 di sekitar kediaman mereka.
Melihat beberapa kejadian penolakan penguburan pasien Covid-19, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo akhirnya buka suara.
Tanggapannya terkait penolakan jenazah, ia unggah lewat akun Instagram resminya, @ganjar_pranowo, Rabu (1/4/2020).
Pada video tersebut Ganjar menjelaskan bahwa dirinya telah berbincang dengan sejumlah pakar terkait jenazah pasien Covid-19.
Berdasarkan perbincangannya, Ganjar menjamin selama pemakaman dilakukan sesuai prosedur, maka mayat jenazah pasien Covid-19 tidak akan membahayakan penduduk sekitarnya.
"Penolakan jenazah Covid-19 ini mulai muncul di beberapa tempat," kata Ganjar.
"Tolong betul saya meminta, saya sudah tanya pada beberapa pakar, kalau orang itu sudah meninggal, terus kemudian prosedur SOPnya sudah bagus, semua sudah dibungkus, itu tidak apa-apa," paparnya.
Ganjar mengatakan yang perlu dilakukan oleh masyarakat sekitar cukup dengan tidak ikut melayat.
"Yang penting Anda tidak usah ikut melayat, ikuti prosedurnya, maka kalau sudah dikubur, sudah selesai, karena virusnya akan ikut mati juga di situ," ujarnya.
Efek Penolakan Jenazah Pasien Corona
Kemudian, Ganjar menjelaskan apa saja dampak dari penolakan yang dilakukan oleh warga terhadap keluarga pasien Covid-19.