"Dan di ujungnya ada kemungkinan menunju ke darurat sipil."
Meskipun bisa digunakan untuk mengatasi bencana, Zainal Arifin kembali menegaskan status darurat sipil tak tepat digunakan untuk menanagani Virus Corona.
"Saya juga enggak tahu siapa yang membisikkan konsep itu, tapi menurut saya dua konsep itu enggak nyambung sebenarnya," ucap Zainal Arifin.
"Walapun meng-cover soal bencana alam tapi sebenarnya tidak ada kaitan. Karena bencana yang dimaksud itu bencana non alam sifatnya."
• Isolasi Diri 18 Hari di Rumah, Hotman Paris: Kerjanya Nyemprot, Masak, 30 Botol Desinfektan Habis
Simak video berikut ini menit ke-6.32:
Nasib Warga Kelas Bawah
Pada kesempatan itu, sebelumnya Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar mengungkapkan kondisi masyarakat kalangan bawah setelah Virus Corona masuk di Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, Haris Azhar menyebut banyak warga yang terpaksa tetap bekerja di tengah wabah Virus Corona.
Ia menjelaskan, warga terpaksa tetap beraktivitas di luar rumah untuk memenuhi kebutuhan hidup meskipun sebanarnya takut tertular Virus Corona.
• Alumnus Matematika UI Prediksikan Kapan Waktu Pandemi Corona Berakhir di Indonesia, di Akhir Mei
"Pertama, kalau saya mau bilang sama ngelihat tadi bapak-bapak asongan itu sebetulnya ada semacam fakta yang tidak terbahasakan kira-kira," ucap Haris.
Haris bahkan memberi istilah untuk menggambarkan perjuangan masyarakat kelas bawah yang tetap bekerja meski dilanda Virus Corona.
"Kerja mati, enggak kerja mati," ujar Haris Azhar.
Menurut dia, tak ada satu pun warga yang tak takut pada Virus Corona.
Termasuk masyarakat yang masih nekad bekerja, Haris menyebut mereka menyadari resiko terpapar Virus Corona.
"Pergi kerja ya mereka juga takut dengan Corona, meskipun tadi dibilang bahwa perlu ada penjelasan-penjelasan yang lebih membumi, antropoligis menjelaskan," ujarnya.
"Tetapi juga kesadaran itu ada."
• Empat Pasien Covid-19 Asal Semarang Ungkap Kunci Kalahkan Virus Corona hingga Dinyatakan Sembuh