TRIBUNWOW.COM - Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengimbau warganya yang berada di Jakarta untuk tidak mudik ke kampung halamannya.
Diketahui, Kota Tegal kini telah menerapkan isolasi wilayah dalam rangka memutus rantai penyebaran Virus Corona sejak, senin (30/3/2020).
Kota Tegal juga menerapkan pembatasan akses dengan melakukan blokade 49 titik jalan di wilayahnya dengan beton jenis movable concrete barrier (MCB).
• Terapkan Isolasi Wilayah untuk Cegah Penyebaran Virus Corona, Pemkot Tegal Gelontorkan Rp 27 Miliar
Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Tribunnews.com, Selasa (31/3/2020), Dedy Yon Supriyono juga memberi perhatian kepada warganya yang berada di luar kota, khususnya Jakarta.
Dedy mengimbau, agar warganya yang ada di Jakarta untuk tidak kembali dulu ke kampung halamnnya sebelum keadaan membaik.
Pasalnya, dalam waktu dekat momentum bulan puasa dan lebaran yang akan segera tiba pasti dibarengi dengan tradisi mudik dari ibu kota.
Oleh karena itu, setidaknya Kota Tegal akan melakukan pembatasan wilaya kurang lebih selama 4 bulan.
"Kita sudah mengimbau kepada masyarakat Kota Tegal yang merantau di Jakarta, agar di tahun ini jangan pulang," ujarnya saat ditemui di halaman Balai Kota Tegal.
Bukan tanpa alasan, imbauan tersebut disampaikan agar keselamatan sanak dan kerabat yang ada di kampung halaman tetap terjaga.
Karenanya, calon pemudik harus benar-benar memikirkannya dengan untuk tidak memilih pulang.
"Karena juga kasihan lah, kita juga harus sayang sama keluarga kita sendiri, sudara, dan tetangga lingkngan," uajra Dedy.
"Jadi harus betul-betul mereka itu berpikir yang baik untuk tidak pulang," tegasnya.
• Pemkot Tegal Siapkan Rp 27 Miliar untuk Local Lockdown 4 Bulan, Ini Penjelasan Dedy Yon Supriyono
• Kota Tegal Berlakukan Lockdown Mulai Hari Ini, Sejumlah Akses Masuk Utama Ditutup dengan Beton
Bila memang mendesak terkapasa harus pulang, Pemkot Tegal telah menyiapkan protokol ketat untuk mensterilkan warganya.
Dedy menyatakan, Pemkot Tegalakan menerapkan SOP atau mekanisme pemeriksaan penuh untuk setiap warga yang akan masuk kotanya.
Paling tidak setiap orang akan diperiksa kesehatan, suhu tubuh dan fisiknya.
"Akan tetapi kalau memang ada kebutuhan yang mendesak mereka harus pulang, yang terpenting kalau pulang kita harus sesuai SOP ya," ucapnya.
"Mekanisme kita harus periksa penuh ya, dari tes kesehatan, suhu badan dan juga fisiknya ini kan semuanya harus ketat," lugas Dedy.
Bukan terbatas pada orangnya, pemeriksaan juga akan dilakukan pada kendaraan yang dikenakan pemudik.
Motor atau mobil yang digunakan juga akan disterilkan terlebih dahulu dengan penyemprotan disinfektan.
Setidaknya, Pemkot Tegal telah menyiapkan sebanyak 30 box atau bilik penyemprotan di berbagai titik.
27 di antaranya, box atau bilik tersebut akan disalurkan ke 27 kelurahan yang ada di kota Tegal.
Sementara lainnya kan dipasang di tiga titik sentaral yang juga sangat memerlukan.
Tiga titik sentral tersebut adalah akses umum masuk kota tegal yakni terminal dan stasiun.
Serta satu yang lain akan ditempatkan di Balai Kota dimana merupakan pusat lembaga dan instansi di Kota Tegal.
"Harus steril, motor dan mobilnya juga, karena ini dari Jakarta ini harus disemprot disinfektan semua," tutur Dedy.
"Kita akan menggunakan 30 box diinfektan. Untuk masing-masing kelurahan ini satu, kelurahan kita ada 27 berarti kita butuh 27 Box."
"Selain itu kita ada tiga titik sentral, ada terminal nati ada box-nya juga, dan di stasiun."
"Selain itu selain itu di tempat masuk di Balai Kota pusat instansi dan kantor nanti di depan juga aada box atau biliknya," tegasnya.
• VIDEO Hari Pertama Local Lockdown di Kota Tegal, Tampak Kepadatan Lalu Lintas dan Aktivitas Warga
Tonton Videonya dari menit ke 04:50
(TribunWow.com/Rilo)