"Tapi mesti kita lihat lagi, misalnya saya lihat di mal, di mal memang sepi."
Menurut Ari, kemacetan yang tetap terjadi di Jakarta disebabkan karena keharusan warga mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Jadi berarti kenapa ada di jalan? Berarti ini bicara soal perut," kata Ari.
"Karena dia mungkin buat cari makan, jadi intinya adalah bahwa memang kita mencegah orang berinteraksi."
• Soal Usulan Pemotongan 50 Persen Gaji DPR, Dedi Mulyadi: Sampai Corona Selesai
Simak video berikut ini menit ke-15.40:
Bahaya Semprot Tubuh Gunakan Disinfektan
Di sisi lain, sebelumnya Tim Penanganan Covid-19, dokter Erlina Burhan mengecam tindakan penyemprotan disinfektan pada tubuh warga untuk memusnahkan Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Erlina Burhan gamblang menyebut penyemprotan disinfektan pada tubuh manusia justru berbahaya.
Ia menjelaskan, cairan disinfektan itu bisa terhirup dan malah akan mengancam keselamatan warga.
Hal itu disampaikan Erlina melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Minggu (29/3/2020).
• Dokter Erlina Beberkan Gejala Baru Virus Corona, Pasien Tak Bisa Menicum Bau-bauan, Apa Sebabnya?
Erlina menyampaikan, disinfektan bukan dibuat untuk disemprotkan ke tubuh manusia.
"Wah itu malah bahaya menurut saya karena pertama, disinfektan itu bukan untuk manusia," tegas Erlina.
"Tapi untuk permukaan benda-benda mati, kita kan tahu nih penularan ada yang langsung lewat droplet, orang di sekitarnya kena kalau jarak kurang dari 1 meter."
Menurut Erlina, yang perlu disemprot disinfektan adalah permukaan benda-benda mati yang mungkin terdapat virus.
"Atau lewat kontak tidak langsung, virus yang ada di droplet ada di permukaan meja, kursi, atau yang lainnya," ujar Erlina.
"Iya, mejanya yang mesti dibersihin, atau tombol lift, tangga, pegangan pintu."
• Sudah Berkali-kali Ajukan APD untuk Puskesmas ke Pemerintah Pusat , IDI: Kami Mati