Virus Corona

Imbau Pemerintah Karantina Wilayah DKI, Wibi Andrino Soroti Jumlah Korban Corona: Bisa Hilir Mudik 

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino dalam channel YouTube metrotvnews, Senin (30/3/2020).

TRIBUNWOW.COM - Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino menggebu-gebu saat membahas soal wacana penerapan karantina wilayah di Ibu Kota.

Dilansir TribunWow.com, Wibi Andrino justru menilai pemerintah terlalu lama dalam memikirkan wacana karantina wilayah itu bakal memicu orang untuk keluar wilayah DKI Jakarta.

Melalui tayangan YouTube metrotvnews, Senin (30/3/2020), Wibi Andrino mengimbau Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk bergegas jika memang akan melakukan karantina wilayah.

Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino dalam tayangan YouTube metrotvnews, Senin (30/3/2020). (YouTube metrotvnews)

 

• Ramai Warga Semprot Tubuh dengan Disinfektan, Erlina Burhan Beri Kecaman: Itu Bukan untuk Manusia

• Penjelasan Mahfud MD soal Karantina Wilayah: Bukan di India, Kita Ingin seperti di Netherlands

Sebab, menurutnya korban positif Virus Corona di DKI Jakarta semakin bertambah dan memerlukan penanganan cepat.

Lebih lanjut, Wibi mengungkap kekhawatiran jika karantina wilayah benar-benar dilakukan di DKI

Menurut dia, Pemprov DKI perlu menyiapkan banyak hal untuk melakukan karantina wilayah.

"Jadi gini, yang menjadi khawatir utama saya adalah bagaimana kalau misalnya sudah ditetapkan karantina wilayah adalah kesiapan pangan, kesiapan fasilitas kesehatan," kata dia.

"Apakah DKI Jakarta siap? Saya pastikan DKI Jakarta pasti siap dan harus siap."

Wibi menambahkan, jika isu karantina wilayah terus dikabarkan dan Pemprov DKI tak kunjung mengambil kebijakan, banyak orang yang ramai meninggalkan Jakarta.

"Tetapi problem-nya adalah ketika karantina wilayah belum dilaksanakan orang masih bisa hilir mudik, keluar masuk Jakarta secara bebas," jelas Wibi.

"Karena sekarang sifatnya masih imbauan saja."

Kondisi tersebut menurutnya membuka resiko penyebaran Virus Corona semakin tinggi di derah-daerah.

"Problem-nya adalah sumber dari Corona ini ada di DKI Jakarta, bila mana jika ini dibawa ke daerah?," ujar Wibi.

"Rumah sakit di ibu kota saja kewalahan, bila mana wabah ini sampai ke desa-desa, kampung-kampung di daerah lain, bagaimana kondisi itu? Apa yang harus dihadapi negeri ini?," ucapnya.

Kabar Duka, Penyanyi Country asal AS Joe Diffie Meninggal Dunia akibat Virus Corona

Pada kesempatan itu, sebelumnya Wibi menyoroti banyaknya korban Virus Corona di DKI Jakarta. 

"Di sini juga harus diperhatikan bahwa waktu ini terus berjalan dan korban terus bertambah," ujar Wibi.

"Dan sampai dengan hari ini saya lihat data saya sudah hampir 700 orang dalam keadaan positif."

Menurut Wibi, Pemprov DKI harus bertindak cepat untuk menyelamatkan warga DKI dari serangan Virus Corona.

"Jadi bila mana kita berbicara bahwa keselamatan rakyat adalah yang utama, jadi apa yang dilakukan pemerintah provinsi DKI Jakarta stop melakukan retorika," kata Wibi.

"Langsung saja melakukan eksekusi."

Terkait hal itu, Wibi lantas menyinggung soal bulan suci Ramadan yang akan segera datang.

Ia menilai, momen tersebut akan membuat orang ingin kembali ke daerah dan meninggalkan wilayah DKI.

"Saya melihat pergerakan masyarakat menjelang bulan suci Ramadan, bahwa isu-isu daripada karantina ini membuat orang-orang cepat keluar dari Jakarta," ucapnya.

"Itu parah."

Update Kasus Virus Corona di Kabupaten Bogor: 2 Orang Dinyatakan Sembuh, ODP Capai 483 Orang

Simak video berikut ini menit ke-9.16:

Bahaya Semprot Tubuh Gunakan Disinfektan

Di sisi lain, sebelumnya Tim Penanganan Covid-19, dokter Erlina Burhan mengecam tindakan penyemprotan disinfektan pada tubuh warga untuk memusnahkan Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Erlina Burhan gamblang menyebut penyemprotan disinfektan pada tubuh manusia justru berbahaya.

Ia menjelaskan, cairan disinfektan itu bisa terhirup dan malah akan mengancam keselamatan warga.

Hal itu disampaikan Erlina melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Minggu (29/3/2020).

• Dokter Erlina Beberkan Gejala Baru Virus Corona, Pasien Tak Bisa Menicum Bau-bauan, Apa Sebabnya?

Erlina menyampaikan, disinfektan bukan dibuat untuk disemprotkan ke tubuh manusia.

"Wah itu malah bahaya menurut saya karena pertama, disinfektan itu bukan untuk manusia," tegas Erlina.

"Tapi untuk permukaan benda-benda mati, kita kan tahu nih penularan ada yang langsung lewat droplet, orang di sekitarnya kena kalau jarak kurang dari 1 meter."

Menurut Erlina, yang perlu disemprot disinfektan adalah permukaan benda-benda mati yang mungkin terdapat virus.

"Atau lewat kontak tidak langsung, virus yang ada di droplet ada di permukaan meja, kursi, atau yang lainnya," ujar Erlina.

"Iya, mejanya yang mesti dibersihin, atau tombol lift, tangga, pegangan pintu."

• Sudah Berkali-kali Ajukan APD untuk Puskesmas ke Pemerintah Pusat , IDI: Kami Mati

Karena itu, ia menegaskan tubuh manusia tak perlu disemprot disinfektan.

Bahkan, penyemprotan tersebut justru berbahaya jika dilakukan.

"Itu yang diberi disinfektan, bukan manusia," kata Erlina.

"Itu kalau zat-zat apa itu, clorin ya? Itu kan kalau kena mata atau terhirup saluran nafas berbahaya. Itu tidak direkomendasikan oleh WHO."

Lebih lanjut, ia menjelaskan cairan disinfektan tak hanya berbahaya jika dihirup manusia.

Jika terkena kulit, cairan tersebut menurutnya juga bisa menyebabkan infeksi.

"Kalau orangnya energi? Kalau iya dia pakai tangan panjang, kalau pakai tangan pendek kan kena kulitnya," ujar dia.

• Minta Kepala Daerah Saling Bantu Cegah Virus Corona, Ganjar Pranowo: Bukan Saling Jaga KTP

"Itu tidak baik untuk kulit, untuk mata, untuk saluran nafas. Orang kan enggak selalu bisa tahan napas dengan benar, nanti kalau ada di permukaan kelopak mata dia kedip-kedip perih juga."

Erlina menambahkan, jika warga ingin melindungi tubuh dari infeksi Virus Corona, bisa dilakukan dengan sering mencuci tangan dengan sabun.

"Jadi intinya kalau virus itu di permukaan dan tersentuh oleh kita, yang penting adalah cuci tangan," tegasnya.

"Satu lagi, jangan suka pegang-pegang mata, hidung, wajah, mulut,itu yang mesti dicegah. Bukannya tubuh kita disemprot." (TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)