Virus Corona

Solusi Dokter Tirta Kurangi Angka Kematian Pasien Corona: Mau Enggak Mau Tutup Jakarta

Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

dr Tirta Mandiri Hudhi, Sabtu (28/3/2020)

"Fakta riil di lapangan, sekarang masih ada 21 ribu warga masyarakat kami yang datang dari perantauan," kata Joko.

Joko bahkan mengatakan data mobilitas warga Wonogiri justru semakin meningkat.

"Dari data kami, dari waktu ke waktu trennya semakin meningkat."

"Dan yang lebih memprihatinkan satu kondisi yang harus jadi perhatian kita bersama, warga kami yang berangkat ke Jakarta sudah menyentuh di angka 16 ribu," lanjutnya.

Mudik Sebagian dari Kultur

Joko menjelaskan bahwa mudik adalah hal yang telah menjadi budaya, maka dari itu akan sulit dilarang hanya dengan imbauan yang sifatnya tidak bisa memaksa.

"Bicara mudik, ini menjadi sebagian dari kultur, tidak bisa diselesaikan dengan sesuatu yang bersifat imbauan, sesuatu yang bersifat permohonan," katanya.

Warga perantau menunggu bis untuk menuju kampung halamannya di Terminal Bayangan di kawasan Pondok Pinang, Jakarta, Kamis (26/3/2020). Di tengah masa tanggap darurat corona ini, sejumlah perantau di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) justru memilih mudik lebih cepat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

 

 • Dokter Tirta Cerita Beban Rumah Sakit: Ini Kita Lihat Semua RS Tutup, Semua Layanannya demi Covid-19

 Menurutnya langkah yang harus diambil adalah harus kebijakan tegas.

"Maka harus ada satu langkah-langkah yang lebih terstruktur, langkah-langkah yang lebih terintegrasi, antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten," papa Joko.

Joko mengatakan langkah yang dapat dilakukan adalah dengan melarang sementara para pengusaha transportasi bus untuk beroperasi.

"Langkah yang lebih konstruktif tentu imbauan kepada seluruh pengusaha, armada-armada bus diberi imbauan agar jangan beroperasional, per tanggal berapa ditentukan," ujarnya.

Apabila hanya dikurangi jumlah armada bus, Joko yakin jumlah pemudik akan tetap banyak seperti biasa.

"Kalau dengan kita meminimalisir armada yang beroperasional, sudah barang tentu lonjakan pemudik akan bisa diantisipasi," kata Joko.

"Kalau polanya masih sifatnya imbauan, saya meyakini tidak akan bisa efektif," sambungnya.

Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:

 

(TribunWow.com/Anung)