Virus Corona

Virus Corona Paling Mudah Menular di Minggu Pertama, Ini Kata Ahli Kesehatan Hong Kong

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GELAR SOLAT JUMAT - Petugas takmir Masjid Raya Raya Al Azhom Kota Tangerang, sedang memeriksa suhu tubuh jamaah yang akan melaksanakan ibadah solat jumat di masjid tersebut, Jumat (20/3/2020). Pemeriksaan itu dilakukan unjtuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Tidak seperti masjid lainnya, masjid ini tetap melaksanakan ibadah solat jumat. WARTA KOTA/Nur Ichsan

TRIBUNWOW.COM - Pandemi global Virus Corona (Covid-19) membuat masyarakat dunia harus terus waspada.

Pasalnya tingkat penularan yang tinggi membuat ribuan orang dapat terjangkit dalam hitungan minggu.

Dikutip TribunWow.com dari South China Morning Post, virus tersebut paling mudah menular pada minggu pertama inkubasi.

Suasana tim medis mengevakuasi seorang pasien di RSUP dr Kariadi pada saat simulasi penanganan wabah virus corona di Semarang. Kamis (30/1/2020). Terbaru, ilustrasi tenaga medis menangani pasien positif Corona (TRIBUN JATENG/VINA RIZKI ARIANI)

 

Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Capai 1.046 per 27 Maret, Faisal Basri: Jaga Saja Jakarta

Pada masa awal inkubasi virus tidak semua orang menunjukkan gejala terjangkit, sehingga dapat membuat orang lain tidak waspada.

Dosen di Departemen Mikrobiologi University of Hong Kong, Kelvin To Kai-wang, mengungkapkan penelitiannya terkait penyebaran Virus Corona.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Kelvin To Kai-wang di jurnal medis The Lancet, ditemukan fakta penyebaran virus lebih mudah terjadi pada minggu awal inkubasi.

Setelah tujuh hari sejak pertama kali terpapar virus, kemungkinan penularan menjadi menurun.

"Jumlah virus yang tinggi dalam minggu pertama menunjukkan virus dapat menular ke orang lain dengan mudah sebelum pasien dirawat di rumah sakit," jelas Kelvin To Kai-wang.

UPDATE Pasien Virus Corona di RSHS Bandung, 2 Orang Dinyatakan Sembuh

 

Kai-wang menuturkan satu pasiennya justru baru diketahui terjangkit virus pada 25 hari setelah menunjukkan gejala awal.

Selama masa awal pasien terjangkit virus yang belum terdeteksi, ia dapat menyebarkan penyakit ke orang lain.

"Sepertiga pasien kami telah menyebarkan virus selama 20 hari atau lebih," lanjut Kai-wang.

Akibatnya kebanyakan pasien harus diisolasi lebih lama.

"Dilihat dari kemampuan kontrol penyebaran, kita bisa berpendapat bahwa siapapun yang memiliki asam nukleat virus telah terinfeksi dan harus diisolasi lebih lama lagi untuk mengurangi resiko," paparnya.

"Namun mungkin tidak ada cukup ruang isolasi jika jumlah pasien melonjak," tambah Kai-wang.

5 Tindakan Sederhana untuk Cegah Corona, Ikut Bantu Tim Medis Lewat Donasi APD

 

Update Virus Corona di Indonesia

Halaman
123