TRIBUNWOW.COM - Kabar baik datang dari Sosiolog Universitas Indonesia, Imam Prasodjo terkait masalah Virus Corona.
Imam Prasodjo mengaku bertemu dengan banyak pengusaha yang tergerak untuk membantu dalam penanganan Covid-19.
Hal itu diungkapkan Imam Prasodjo saat menjadi narasumber di acara YouTube Dua Sisi TV One pada Kamis (27/3/2020).
• Malaysia Berlakukan Lockdown, Pekerja Migran Indonesia: Tak Takut Covid-19, Takut Virus Kelaparan
Mulanya, Imam Prasodjo mengatakan bahwa negara yang patut ditiru untuk penanganan Virus Corona adalah Korea Selatan.
"Seluruh dunia lebih ke tepat, yang kita jadikan referensi mungkin Korea ya."
"Kalau China ini pemerintahan yang sentralistik, tentu lebih mudah melakukan kebijakan apa saja," ujar Imam.
Meski Korea Selatan tidak memberlakukan lockdown, namun warganya disiplin dan patuh di dalam rumah.
Selain itu, kemudahan aplikasi pengantar belanjaan juga membuat warga Korea Selatan terasa mudah di dalam rumah.
"Tapi Korea tidak melakukan lockdown dalam arti menutup semua tetapi dia mengandalkan kedisiplinan, jadi warga disuruh tinggal di rumah agar dia tidak berinteraksi, agar dia tidak terpapar."
"Kemudian dia dengan aplikasi digital dia bisa mengirimkan makanan sehingga tidak harus belanja dan mestinya itu bisa kita lakukan. Nah oleh karena itu, sistem Korea relatif berhasil di dalam menahan mewabahnya virus ini," jelasnya.
• Pasien PDP Meninggal, Punya Riwayat Rapat di Istana Negara hingga Warga Tolak Pemakaman di Areanya
Di Indonesia, Imam menilai kini seharusnya semua elemen bisa bekerja sama seperti sasat membangun Aceh setelah bencana Tsunami pada 2004 lalu.
Kala itu tidak hanya pemerintah yang berjuang kembali membangun Aceh.
"Yang sekarang harus kita bangun negeri ini punya kekuatan, social capital banyak orang lihat saja apa yang terjadi pada saat bencana di Aceh."
"Kita mampu mengorganisasikan sebagai kekuatan alternatif, kekuatan alternatif selain pemerintah,"tegas Imam.
Kemudian, Imam menyinggung tak hanya Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan yang mendapat bantuan untuk ketersediaan Alat Pelindung Diri bagi petugas medis.