TRIBUNWOW.COM - Penyebaran Virus Corona di dunia terus mengalami peningkatakan.
Dilansir TribunWow.com, Virus Corona ternyata lebih muda menyerang orang yang sudah lanjut usia (lansia).
Hal itu terbukti berdasarkan data badan kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO), seperti yang dikutip dari Kompas.com, Jumat (27/3/2020).
Sejauh ini tercatat sudah ada sekitar 200 ribu penduduk dunia yang terinfeksi Covid-19, dengan jumlah kematian sebanyak 13 ribu.
• Update Virus Corona di Indonesia Jumat, 27 Maret 2020: Total 1046 Orang, 87 Meninggal, dan 46 Sembuh
Namun yang menjadi catatan yaitu dari 13 ribu pasien yang meninggal, 22% sudah berusia lansia atau 80 tahun ke atas.
Lantas apa alasannya Virus Corona lebih mudah menyerang lansia?
Seperti yang diketahui, dengan bertambahnya usia seseorang, maka secara otomatis organ-organ tubuh juga akan mengalami penurunan.
Mulai dari menurunnya produksi hormon, kekenyalan kulit, massa otot, kepadatan tulang, hingga kekuatan dan fungsi organ-organ tubuh lainnya.
Kemudian, sistem imun sebagai pelindung tubuh pun tidak dapat bekerja dengan maksimal layaknya saat masih muda.
Tidak sedikit para lansia yang kekebalan tubuhnya berkurang.
Akibatnya, mereka akan kesulitan dalam melawan berbagai macam bakteri atau virus penyebab penyakit, termasuk terinfeksi Virus Corona yang masuk ke tubuh.
Berbeda halnya dengan anak muda yang organ tubuhnya masih berjalan normal, selain itu juga masih mempunyai kekebalan tubuh yang tinggi.
Selain itu, hal tersebut akan diperparah jika mereka mengidap penyakit kronis, apalagi jika berhubungan dengan alat pernafasan.
Seperti misalnya asma, diabetes, penyakit jantung, atau kanker paru-paru.
Hal tersebut juga dapat meningkatkan risiko dua kali lipat bagi lansia terinfeksi Virus Corona, bahkan hingga kematian.
• Virus Corona Paling Mudah Menular di Minggu Pertama, Ini Kata Ahli Kesehatan Hong Kong
Virus Corona Bisa Menyebar saat Berenang di Kolam Renang?
Di tengah maraknya penyebaran Virus Corona, harus sebisa mungkin untuk membatasi aktivitas-aktivitas yang tidak diperlukan.
Lalu bagaimana dengan olahraga berenang?
Apakah berenang di kolam renang juga mempunyai risiko tertular Virus Corona?
• Aksi Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo Cukur Gundul Bersama Jajarannya: Tolak Bala Usir Virus Corona
Seperti yang diketahui, ketika berenang secara tidak disadari tentu ada cairan yang dikeluarkan oleh mulut ataupun hidung.
Yang ditakutkan tentu ketika cairan tersebut berasal dari orang yang terpapar Covid-19.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan Youtube KompasTV, Kamis (26/3/2020), dokter spesialis penyakit dalam, Ceva Wicaksono Pitoyo memberikan penjelasannya.
Ceva Wicaksono mengatakan berenang tidak berisiko tertular Virus Corona.
Namun dengan catatan, jika kolam renang tersebut airnya mengandung klorin atau sejenis obat pemutih.
Alasannya karena Virus Corona tidak akan bisa bertahan hidup di air yang mengandung klorin.
"Virus Corona itu diketahui mati dengan klorin, obat pemutih, nah itu juga dipakai untuk pembersih kolam renang," ujar Ceva Wijaksono.
"Jadi kalau manajemen kolam renang baik, mestinya air kolam renang itu aman," jelasnya.
• Ribuan Pemudik dari Jakarta Tiba di Wonogiri, Ini Langkah Bupati Joko Sutopo di Tengah Wabah Corona
Justru yang menjadi perhatian menurut Ceva Wicaksono adalah bukan di kolam renangnya, melainkan di pinggirnya, ketika melakukan interaksi dengan orang lain.
Dirinya juga memastikan hal itu juga sudah diakui aman oleh badan kesehatan dunia (WHO).
"Yang jadi masalah adalah sosialnya, interaksi di pinggir kolam renangnya, itu berisiko kalau ada orang sakit menularkan" kata Ceva Wijaksono.
"WHO sudah mengatakan, cukup aman di situ," imbuhnya.
Dirinya kemudian menyarankan tetap dengan tujuan awal, yaitu lakukan berenang secukupnya dan tetap menghindari adanya interaksi sosial.
"Kalau main di kolam renang ya lebih baik untuk olahraga, berenang secara teratur, kalau kemudian kita bercanda, berdekatan, muncratnya bisa pas lagi ngobrol di atas permukaannya," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke-3.50:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)