Puasa Ramadan 2020

Jelang Ramadan 2020, Ini 7 Kebiasaan Makan Tak Sehat yang Harus Dihindari Selama Puasa

Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Ramadan

Karbohidrat akan berubah menjadi gula dan akan bereaksi pada tubuh setelah kita selesai makan.

Mengandalkan makanan karbohidrat olahan untuk energi, terutama saat sahur, dapat menyebabkan lonjakan insulin dan kenaikan berat badan, terutama di sekitar hulu hati.

Dr. Ravi Arora, spesialis diabetologis di RS. NMC Abu Dhabi, mengatakan bahwa puasa berkepanjangan dapat menyebabkan keasaman pada lambung.

Kondisi tersebut dapat diperburuk dengan mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat saat berbuka, sehingga akan menyebabkan ketidaknyamanan pada perut dan juga gastritis.

Mengandalkan terlalu banyak karbohidrat saat sahur juga akan menyebabkan kita menginginkan lebih banyak gula dan juga meningkatkan rasa lapar di sore hari sebelum waktunya berbuka.

Jika makan karbohidrat, akan sangat baik untuk mengimbanginya dengan makanan kaya akan protein.

Mengandalkan protein seperti ayam, ikan, udang, daging, dan keju akan membantu menjaga perbandingan otot dan lemak dalam tubuh tetap sehat pada akhir bulan Ramadan, sehingga dapat makan dengan nyaman saat Lebaran.

Tanya Pak Ustaz: Bagaimana Hukum Orang Puasa Ramadan dalam Keadaan Junub atau Belum Mandi Wajib?

4. Minum minuman berkafein saat sahur dan buka

Minum teh atau kopi saat sahur akan mengakibatkan hilangnya air (dehidrasi) dan akan cepat menimbulkan rasa lapar.

Kafein yang terkandung dalam teh dan kopi dapat menyebabkan sakit kepala.

Orang yang berpuasa harus mengisi tubuhnya dengan air putih saat sahur maupun ketika berbuka untuk mengurangi dehidrasi.

Namun, terlalu banyak minum air juga tidak baik, karena akan mencairkan asam lambung, menyebabkan kembung dan mengganggu pencernaan.

Tips Puasa untuk Penderita Sakit Maag atau Tukak Lambung

5. Langsung tidur setelah sahur

Langsung tidur setelah makan besar akan menyebabkan berbagai masalah pencernaan, karena tubuh harus bekerja keras mencerna makanan di saat berada dalam mode istirahat.

Bahkan sekadar berbaring di atas kasur atau sofa setelah makan saja bisa memicu gejala maag.

Maag disebabkan oleh asam lambung yang berlebihan, yang kemudian naik ke dada, bahkan ke tenggorokan.

Kondisi kesehatan lain, yaitu gastroesophageal reflux disease (GERD) atau yang sering dikenal dengan sebutan gangguan asam lambung, terjadi karena katup antara perut dan kerongkongan tidak tertutup sepenuhnya.

Halaman
123