Virus Corona

Fadjroel Rachman Jawab Curhat Ojol Sengsara karena Virus Corona: Bisa Menemui Pihak Anies Baswedan

Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jubir Presiden RI Joko Widodo, Fadjroel Rachman, di acara ILC, Selasa (24/3/2020)

TRIBUNWOW.COM - Pada acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (24/3/2020) malam, Ginanjar, seorang driver ojek online (ojol) mengeluhkan penurunan pendapatan akibat wabah Virus Corona (Covid-19) yang menyerang Jakarta.

Wabah tersebut mengharuskan pemerintah membatasi mobilitas warga ibu kota, yang berimbas pada penghasilan Ginanjar sebagai ojek online.

Juru bicara Presiden RI Fadjroel Rachman yang juga hadir pada acara malam itu, mengatakan pemerintah pusat, dan daerah telah memiliki solusi untuk menyelesaikan masalah penduduk dengan ekonomi kelas bawah, seperti Ginanjar.

Driver ojol Ginanjar (kiri) dan Jubir Presiden RI Joko Widodo, Fadjroel Rachman (kanan), di acara ILC, Selasa (24/3/2020) (Youtube Indonesia Lawyers Club)

Hampir Semua Wilayah Jakarta Terinfeksi Virus Corona, Ini Rincian Kasus yang Kini Capai 427 Orang

Awalnya Fadjroel menjelaskan untuk kebutuhan sehari-hari, warga dengan pendapatan rendah seperti Ginanjar, bisa memanfatkan Kartu Sembako.

"Untuk Ibu Rubiyem, dan Pak Ginanjar, pemerintah sudah mengambil keputusan, misalnya untuk Kartu Sembako," kata Fadjroel.

"Ada tambahan dari Rp 50 ribu sekarang menjadi Rp 200 ribu, setiap keluarga penerima manfaat, selama 6 bulan," lanjutnya.

Fadjroel lanjut menjelaskan solusi pemerintah bagi para pekerja yang menjadi korban PHK dunia usaha.

"Kemudian juga bisa dimanfaatkan, penanganan korban PHK sektor formal, informal, dan UMKM, melalui program Kartu Pra Kerja," jelasnya.

Ia lalu mengatakan orang-orang dengan penghasilan rendah sepeti Ginanjar yang bekerja sebagai driver ojol, memiliki hak untuk mendapatkan bantuan langsung dari pemerintah.

"Kemudian yang penting juga, bantuan langsung untuk penduduk termiskin, buat pekerja di mall, restoran, toko, gerai, dan di mall, pekerja di pasar, atau warung, pekerja ojek online, ini berarti terkena kepada Pak Ginanjar, dan kawan-kawan, dan taksi, ini akan mendapatkan program bantuan langsung untuk penduduk termiskin, dan komunitas terdampak," papar Fadjroel.

Fadjroel juga menyinggung soal kebijakan relaksasi kredit yang diberikan oleh pemerintah untuk menanggulangi kerugian karena Covid-19.

Hidup Sulit Lawan Corona, Ojol Sindir Keras Influencer: Halo Kemana Kalian yang Suka Posting-posting

"Sementara untuk yang lain adalah relaksasi kredit, itu juga buat yang harus mencicil," ujarnya.

Setelah Fadjroel menjelaskan kebijakan pemerintah terkait alat pelindung diri (APD), Ginanjar mempertanyakan jawaban dari Fadjroel.

Driver ojol Ginanjar, di acara ILC, Selasa (24/3/2020) (Youtube Indonesia Lawyers Club)

 

Nenek Rubiyem Curhat Jual Kopi saat Virus Corona, Karni Ilyas: Nanti Dikasih Ongkos Pulang Kampung

Ia meminta kepastian kapan bantuan pemerintah dapat direalisasikan.

"Bantuan yang Bapak paparkan tadi kalau saya boleh tahu realisasinya kapan?" tanya Ginanjar.

Fadjroel langsung menganjurkan kepada Ginanjar agar segera berkomunikasi dengan Pemerintah Daerah DKI Jakarta, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memperoleh bantuannya.

"Tadi sudah disampaikan ke kepala daerah, Bapak tinggal di Jakarta, berarti Bapak punya KTP DKI," jawab Fadjroel.

"Punya Pak," balas Ginanjar.

"Nanti Bapak akan berurusan dengan pemerintahan DKI Jakarta," kata Fadjroel.

"Ada nanti di sini dinas-dinas yang akan berhubungan dengan Bapak, Insyaallah Pak Anies Baswedan juga mendengarkan."

Fadjroel meminta agar warga ibu kota yang membutuhkan bantuan, bisa aktif bergerak meminta bantuan kepada pemerintah daerah.

"Mudah-mudahan Bapak bisa segera, aktif saja Pak ke pemerintahan, mungkin Bapak besok bisa datang ke Balai Kota DKI, bisa menemui pihak Pak Anies Baswedan," sambung Fadjroel.

Hampir Semua Wilayah Jakarta Terinfeksi Virus Corona, Ini Rincian Kasus yang Kini Capai 427 Orang

Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke - 15.00:

Curhatan Ojol Sulit Hidup karena Corona

Pada segmen sebelumnya Ginanjar telah menyampaikan keluh kesahnya soal kesulitan bekerja di tengah wabah Covid-19.

Ginanjar merupakan seorang driver ojek online (ojol) yang namanya sempat viral karena video yang ia unggah di YouTube.

Video tersebut berisi keluh kesah ojol yang pendapatannya kian turun karena mobilitas orang-orang semakin turun di tengah wabah Covid-19 yang menyerang Indonesia.

Pada acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Ginanjar mengakui dirinya, dan rekan-rekan ojol lainnya juga ingin berada di rumah, namun mereka tak bisa karena tanpa keluar, berarti tidak bisa mendapat pendapatan.

Driver Ojol Ginanjar, YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (25/3/2020) (Youtube Indonesia Lawyers Club)

• Virus Corona Belum Berakhir, Pria di China Tewas akibat Hantavirus, Penyebaran dari Hewan Pengerat

Dikutip dari YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (25/3/2020), awalnya Ginanjar bercerita kenapa dirinya bisa memiliki ide untuk membuat video berisi keluh kesah ojol pasca Covid-19 mewabah di Indonesia.

"Untuk mewakili kami pekerja harian, di sini saya mewakili ojek online," kata Ginanjar.

"Saya sendiri bingung bagaimana caranya, biar suara kami terdengar, bagaimana unek-unek kita bisa sampai, bagaimana caranya sampai akhirnya saya mikir sambil ngabisin dua batang rokok."

"Saya bikin video kayaknya seru, biar bisa tembus, soalnya sekarang kalau mau kedengeran emang harus heboh, makannya saya bikin video, Alhamdulillah banyak yang nge-share sampai akhirnya saya bisa sampai sini (acara ILC)," lanjutnya.

Ginanjar becerita sebagai ojol, banyak masalah yang dihadapi oleh dirinya, dan rekan-rekannya.

Masalah datang silih berganti, dan akhirnya datang masalah akibat mewabahnya Covid-19.

"Saya hampir lima tahun ngojek, banyak masalah, dan keluh kesah di ojek online," kata Ginanjar.

"Belum selesai satu masalah, kami kemarin masalah diskriminasi order."

"Sekarang datang lagi masalah, yang masalahnya lebih hebat banget, masalah ini ada Covid-19, sampai ada peraturan, kebijakan larangan, dan segala macam," sambungnya.

Para pengemudi Ojek Online (Ojol) menunggu penumpang di Stasiun Palmerah, Jalan Tentara Pelajar, Jakarta Pusat, Selasa (17/3/2020). Seiring imbauan bekerja di rumah bagi karyawan serta belajar di rumah bagi pelajar dan mahasiswa, order penumpang ojol menurun drastis. Dalam sehari pengemudi yang bisa mendapatkan 15 konsumen, selama dua hari ini menurun hingga separuhnya, sementara waktu tunggu order semakin lama. Warta Kota/Alex Suban (Alex Suban/Alex Suban)

• Curhatan Driver Ojol di ILC soal Customer di Tengah Virus Corona: Apresiasi Buat Mbak Semalam

Ginanjar bercerita bagaimana pendapatan para ojol kian turun selama diberlakukannya physical distancing atau pemisahan jarak antar manusia.

"Ini sekarang sudah hari Selasa, berarti hari kedua dilakukan," ujarnya.

"Ini pengalaman saya, dan teman-teman saya yang lain, dari semalam saya ngalong sampai pagi," tambah Ginanjar.

Ginanjar lanjut mengungkapkan isi hatinya, ia menegaskan dirinya bukan lah orang yang tidak taat aturan.

Ia juga paham aturan pemerintah, dan ingin bekerja di rumah, Ginanjar menuntut adanya aksi nyata dari pemerintah untuk membantu dirinya, dan rekan-rekannya yang semakin sulit hidup di tengah Covid-19.

"Karena di sini kata-kata mutiara, kata-kata bijak, kalian itu, bukan itu yang sekarang ini kami butuhkan, yang kami butuhkan sekarang itu rangkulan tangan, wujud empati kalian semua, kami itu sudah kenyang dinasihatin," kata Ginanjar.

"Kami bukan warga yang enggak taat aturan, kami tahu sakit kami ke rumah sakit, kami tahu kami disuruh istirahat di rumah, kami istirahat di rumah."

"Saya apresiasi yang namanya simpati."

"Kami butuh wujud dari simpati kalian, yaitu empati."

"Kami mau kok istirahat di rumah, kami ini bukan orang-orang bandel, kami mau benar, kami mau di rumah," tambah Ginanjar.

Tidak hanya pemerintah, Ginanjar juga menyinggung kepada influencer-influencer yang memiliki pengaruh untuk menyebarkan kebaikan lewat aksi mereka.

Ia meminta agar para influencer bergerak mencontohkan aksi kebaikan membantu ojol, agar kemudian masyarakat Indonesia terketuk pintu hatinya, dan ramai-ramai saling membantu.

"Kami enggak cuma berpacu pada pemerintah," tegas Ginanjar.

(TribunWow.com/Anung)