"Ini kalau tidak dilakukan pembatasan saya khawatir proyeksi menengenai 6000 kasus baru dalam dua minggu benar-benar bisa terwujud," ucap Fariz.
Terkait hal itu, ia lantas menyinggung Italia yang telah kehilangan ribuan nyawa warga akibat Corona.
• Pasien 01 Sita Tyasutami Enggan Disebut Pahlawan Corona, Ungkap Siapa yang Pantas: Mereka Luar Biasa
Meskipun negara maju, Italia disebutnya terlalu santai menghadapi Corona.
"Kita sudah punya contohnya, negara maju yang sikapnya rileks dan negara berkembang yang gerak cepat," kata Fariz.
"Misalnya negara maju yang sikapnya rileks seperti Itali, terlambat melakukan lockdown. Akhirnya mereka sekarang dalam satu malam 370 kematian baru."
Lebih lanjut, Fariz secara terang-terangan menyebut kondisi Indonesia kini mirip seperti Italia 18 hari yang lalu.
Karena itu, ia lantas mengimbau pemerintah tak mencontoh sikap Italia yang dinilai terlalu rileks menghadapi Corona.
"Dan Indonesia hari ini adalah Italia 18 hari yang lalu. Jadi kita jangan mengikuti rileksnya mereka," ucap dia."
"Selama ini kan memang terlalu kesannya bahwa ini jangan panik."
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)