TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta warga Jawa Timur tidak menyepelekan sebaran Virus Corona atau Covid-19.
Hingga Senin (23/3/2020) sore, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Jawa Timur mencapai 1.405 orang.
"Jangan pernah menyepelekan Covid-19, ODP di Jatim sudah 1000 lebih, hindari keramaian, jangan buat kegiatan yang mendatangkan banyak orang," kata Khofifah, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (23/3/2020).
• Guru Besar Farmasi UGM Ingatkan soal Penggunaan Klorokuin sebagai Obat Covid-19: Ada Efek Sampingnya
Dia kembali mengingatkan agar warga menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan dengan air bersih, mengenakan masker jika keluar rumah dan melakukan social distancing.
Khofifah menuturkan, jumlah ODP sebanyak 1.405 orang tersebut bertambah dari hari sebelumnya yang mencapai 999 orang.
Sementara, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) hingga Senin sore bertambah menjadi 125 orang, naik dari hari sebelumnya sebanyak 88 orang.
"Alhamdulillah untuk pasien yang positif Covid-19 hari ini tidak ada tambahan, tetap 41 pasien," terang Khofifah.
Jumlah pasien terbanyak ada di Surabaya dengan total jumlah ODP sebanyak 182 orang, PDP 10 orang dan pasien positif Covid-19 sebanyak 29 orang.
Siapkan RS Darurat
Sebelumnya, Khofifah Indar Parawansa menanggapi adanya usulan untuk membuat tempat perawatan pasien positif Virus Corona secara khusus di Jawa Timur (Jatim).
Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan pada Senin (23/3/2020), Khofifah menjelaskan mengenai rencana Pemerintah Provinsi Jatim untuk mengadakan ruang-ruang observasi dan rumah sakit khusus untuk menangani Covid-19.
Seperti dilansir KompasTV, Senin (23/3/2020), Khofifah menjelaskan bahwa Surabaya sudah memiliki rumah sakit khusus pasien yang memiliki penyakit infeksi di lingkungan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair), Surabaya.
Pihaknya akan segera memproses dan berkoordinasi dengan pihak yang berwenang untuk segera memaksimalkan penggunaan rumah sakit tersebut.
"Sebetulnya ada RS Infeksi di Unair (Universitas Airlangga), kita berharap bahwa itu yang bisa dimaksimalkan. Kita ada koordinasi apakah itu dengan Dirut Rumah Sakit Unair, ataukah dengan pak rektornya," jelas Khofifah.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah Jawa Timur juga telah menginstruksikan agar daerah-daerah yang berada di wilayahnya menyiapkan rumah sakit atau ruang observasi khusus untuk menangani pasien positif Virus Corona.
Saat ini, daerah yang telah siap menyediakan rumah sakit tersebut adalah Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Jember.
"Kami sudah dapat konfirmasi dari Probolinggo, mereka akan menyiapkan satu rumah sakit yang akan dijadikan ruang observasi dan isolasi. Kemudian Jember, mereka juga akan menyiapkan untuk ruang observasi," kata Khofifah.
Diadakannya ruang perawatan atau rumah sakit khusus di daerah tersebut bertujuan agar pasien yang membutuhkan perawatan dapat segera mendapatkan penanganan.
"Jadi kita memang menseyogyakan daerah-daerah supaya memang minimal ruang observasi, supaya tidak terlampau jauh penjangkauannya, apakah pada saat harus mendapatkan layanan ataukah pada saat harus memberikan treatment," imbuhnya.
Pertimbangan lainnya adalah agar keluarga pasien yang menderita Covid-19 dapat juga memantau perkembangan pasien dari wialayahnya sendiri tanpa harus dirujuk ke kota lain.
"Misalnya keluarganya jadi jauh, sehingga kalau ada layanan-layanan terdekat, pasti itu akan lebih baik," ucap Khofifah.
Sebelumnya, pernah disampaikan dalam sebuah konferensi pers pada Sabtu (21/3/2020), Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyiapkan sejumlah rumah sakit rujukan pasien terinfeksi Virus Corona, dan menyiapkan program guna membantu masyarakat terdampak.
• Rapid Test Virus Corona Segera Dilakukan di Kota Bekasi, Rahmat Effendi: Ada 2.000 Warga
Khofifah mengungkapkan telah menyiapkan 62 rumah sakit mencangkup rumah sakit TNI, Polri dan BUMN.
Gubernur berusia 54 tahun tersebut menyatakan akan mendistribusikan bansos atau safety net kepada masyarakat yang kehilangan mata pencaharian akibat pembatasan sosial atau karantina.
"Kita harus melakukan langkah-langkah antisipatif dengan menyiapkan social safety net, kita ingin formatnya sebetulnya cash for work, kita ingin menyiapkan program social safety net itu pada program padat karya, kita sedang finalkan itu," jelas Khofifah.
"Kemudian kita akan membagi sembako pada titik yang sudah teridentifikasi," sambungnya.
Dana pembelian sembako tersebut berasal dari pengalihan anggaran yang awalnya digunakan untuk membiayai kunjungan kerja anggota dinas.
Karena selama masa pandemi Virus Corona ini berlangsung, Kofifah meniadakan semua acara kunjungan kerja baik keluar negeri maupun di dalam negeri.
Adapun Pemprov Jatim juga telah membentuk tim gugus tugas yang akan mengidentifikasi daerah-daerah terdampak sehingga pendistribusian dapat dilakukan pada yang membutuhkan, terutama pada masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari pendapatan harian.
"Kami membentuk gugus tugas, gugus tugas juga melakukan tracking, mereka juga melakukan identifikasi titik-titik mana yang mereka harus melakukan intervensi, terutama adalah mereka yang terdampak secara ekonomi," kata Khofifah.
Diketahui, Jawa Timur telah menetapkan wilayahnya dengan Status Darurat Bencana Covid-19 setelah melalui berbagai pertimbangan.
Salah satu yang menjadi pertimbangan adalah karena total angka positif Virus Corona di Jawa Timur yang berjumlah 41 kasus.
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 125 orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) tercatat sebanyak 1.405 orang.
Selain karena jumlah pasien yang bertambah, juga disebabkan karena resiko interaksi masyarakat Jawa Timur yang memiliki dua bandara internasional.
Keduanya adalah Bandara Internasional Juanda Surabaya dan Bandara Internasional Banyuwangi.
Di samping itu, Khofifah juga menjelaskan bahwa Jatim memiliki Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bisa datang hingga 200 orang setiap hari.
Pekerja migran tersebut otomatis akan di tetapkan sebagai Orang Dengan Resiko (ODR).
Mobilitas masyarakat yang kian ramai juga menjadi pertimbangan dicanangkannya status tersebut.
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-02:00:
(Kompas.com/Achmad Faizal/TribunWow.com/Noviana Primaresti)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "ODP di Jatim Capai 1.405 Orang, Khofifah: Jangan Sepelekan Covid-19"