Virus Corona

Kondisi Udara Ternyata Berpengaruh terhadap Penyebaran Virus Corona, Simak Penjelasannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polusi udara terlihat di langit Jakarta akhir tahun 2018. Kewaspadaan tinggi harus terus dilakukan dalam rangka mengatisipasi penyebaran Virus Corona. Meski begitu faktor lingkungan ternyata juga berpengaruh, termasuk polusi udara.

TRIBUNWOW.COM - Kewaspadaan yang tinggi harus terus dilakukan dalam rangka mengatisipasi penyebaran Virus Corona.

Seperti diketahui, Virus Corona bisa dengan mudah menular ke orang lain ketika dalam keadaan yang berdekatan.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, tingkat polusi udara ternyata bisa berpengaruh terhadap penyebaran Covid-19.

Hal itu disampaikan oleh seorang peneliti dari Harvard TH Chan School of Publick Health, Aaron Bernstein kepada Washington Post.

Bertaruh Nyawa, Tenaga Medis Virus Corona akan Terima Asurasi dari Menkeu Sri Mulyani Total 6,1 T

Dirinya menjelaskan orang yang tinggal atau berada di daerah dengan udara yang sudah tercemar memiliki risiko tinggi mengalami masalah pada pernafasan.

Dalam kondisi seperti itu, beberapa virus, seperti Covid-19 bisa dengan mudah merasuki tubuh.

Tak hanya itu, pasien positif Virus Corona yang dialami oleh para perokok juga kemungkinan bisa menjadi lebih buruk.

"Dari yang kita ketahui, sangat mungkin orang-orang yang terpapar polusi udara lebih banyak dan perokok akan lebih buruk jika terinfeksi Covid-19, dibanding mereka yang menghirup udara lebih bersih," ujarnya.

Hal itu sudah terbukti pada kasus Virus SARS di China pada tahun 2013.

Menurut data dari para peneliti, orang terinfeksi yang tinggal di daerah polusi udara, dua kali lebih mungkin meninggal, dibandingkan penderita yang berada di lingkungan yang udaranya bersih. 

Maka dari itu penelitan tersebut menyimpulkan supaya membuat udara tetap bersih.

Jadi Obat untuk Virus Corona, Apa Sebenarnya Avigan dan Klorokuin Itu?

"Setelah krisis berakhir, pembuat kebijakan harus mempercepat langkah untuk mengeluarkan kendaraan yang lebih bersih ke jalan raya," ujar Sekretaris General European Oublic Health Alliance, Sascha Marschang kepada The Guardian.

"Ilmu pengetahuan memberi tahu kita epidemi seperti Covid-19 akan terjadi dengan frekuensi yang semakin meningkat. Jadi membersihkan jalanan adalah investasi dasar untuk masa depan yang lebih sehat," jelasnya.

Saat Tidur Ternyata Lebih Rentan Terpapar Virus Corona

Penyebaran Virus Corona, khususnya di Indonesia terus mengalami peningkatan.

Kondisi tersebut tentunya membuat banyak orang merasa cemas.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (19/3/2020), seseorang yang sedang tidur ternyata lebih rentan terpapar Virus Corona.

Dokter di Seattle, Amerika Serikat, Bruce L Davidson menjelaskan ketika seseorang sedang tertidur, tidak ada yang mengontrol benda apa saja yang masuk ke dalam pernafasan.

Apalagi jika kondisi ruang atau pun bahkan bagian tubuh dalam keadaan yang kotor dan terpapar virus.

• Achmad Yurianto Sebut Banyak Pasien Corona Meninggal Derita Penyakit Bawaan: Diabetes, Hipertensi

"Virus Corona menginfeksi sel-sel di bawah kotak suara (laring), saluran udara dan paru-paru, tidak seperti virus flu yang dimulai dari hidung dan tenggorokan kita," ujar Davidson.

"Selain partikel kecil yang terhirup di udara Corona mencapai sel-sel itu lewat cairan di hidung atau tenggorokan yang menyelinap melewati kotak suara kita dan masuk ke tenggorokan atau trakea," jelasnya.

Maka dari itu, untuk meminimalisir kemungkinan tersebut, Davidson memberikan sebuah saran.

Di antaranya yaitu usahakan untuk mencuci tangan dan wajah sebelum tidur.

Selain itu, bersihkan juga lubang hidung sampai ke dalam, tujuannya untuk menghilangkan potensi kotoran yang masih tersaring.

"Cuci tangan dan wajah kita dengan baik menggunakan sabun dan air hangat," kata Davidson.

"Termasuk mencuci seperempat inci ke dalam setiap lubang hidung. Lalu, sentuh bagian hidung dengan lembut," imbuhnya.

"Kuncinya adalah meminimalkan beban virus di sekitar wajah sebelum kita pergi tidur," tutupnya.

 (TribunWow.com)