WHO juga melarang penerapan langkah ini karena bukan langkah yang efektif, dapat memblokir akses bantuan medis, dan merugikan banyak industri.
• Cegah Virus Corona, Risma Ungkap Cara Uniknya Lindungi Warga Surabaya: Kami Memasak Jamu
Apa yang harus dilakukan negara lain?
Pemodelan Lai dan Tatem terhadap kecepatan reaksi dan isolasi yang dilakukan oleh China menunjukkan bahwa langkah-langkah ini mencegah pertumbuhan kasus hingga 67 kali lipat.
Jika larangan kontak antar individu dan larangan perjalanan antarkota tidak diterapkan, mungkin akan ada hampir delapan juta kasus pada akhir Februari.
Efek dari pencegahan kontak antar individu ini sangat efektif.
Lai dan Tatem mengatakan, tanpa langkah ini kemungkinan akan ada sekitar 2,6 kali lebih banyak orang yang terinfeksi pada akhir Februari.
Namun, deteksi dan isolasi lebih awal merupakan langkah yang paling penting untuk mencegah penyebaran virus ini.
Keberhasilan langkah ini ditunjukkan oleh Singapura. Negara ini merupakan salah satu negara tercepat yang berhasil mengidentifikasi kasus, karena para dokter di negara tersebut telah diperingatkan mengenai 'pneumonia misterius'.
Ketika kasus pertama ditemukan, dokter langsung mengidentifikasi, mengisolasi, dan mencari rekam jejak dari pasien terinfeksi.
Hal ini diungkapkan oleh Vernon Lee, yang mengepalai tim respons penyakit menular untuk pelayanan kesehatan Singapura.
Jumlah kasus Covid-19 di Singapura masih di bawah 250 dan negara ini tidak menerapkan kebijakan ketat seperti China.
Singapura membatalkan beberapa acara besar, mengkarantina pasien Covid-19, serta melakukan pemeriksaan suhu tubuh.
• Kabar Baik dari Wuhan, Pertama Kali Diumumkan 0 Positif Domestik Virus Corona, Tim Medis Dipulangkan
"Akan tetapi, aktivitas tetap berjalan seperti biasa," ucap Lee.
Mengenai langkah penutupan sekolah di China, masih belum diketahui efektivitas dari langkah tersebut.
Sebuah penelitian di Shenzhen masih meragukan penularan virus dari anak-anak karena mereka tidak menunjukkan gejala.
"Masih dibutuhkan evaluasi kritis terhadap kebijakan penutupan sekolah," ungkap Lessler, salah satu penulis dalam penelitian tersebut.