ST merasa, foto tubuhnya disebar dan seakan-akan 'milik' bersama.
“Karena kita hidup di dunia patriarki, dimana ada saat seperti ini tuh tubuh perempuan milik bersama untuk dihujat,” imbuhnya.
Wanita 31 tahun ini merasa pekerjaannya dikuliti hingga ibundanya tercinta ikut dihujat oleh warganet.
“Yang bikin sakit hati lagi bukan hanya fitnah dan menguliti pekerjaan saya dan menghujat ke ibu saya. Waktu itu saya merasa sudah nularin ke ibu saya, waktu itu saya nangis-nangis. Waktu itu di soisal media sangat buruk kepada saya,” tambahnya.
Namun, seiring berjalannya waktu dukungan yang datang padanya untuk berjuang melawan virus Covid-19 pun semakin banyak dan membuatnya semakin termotivasi untuk sembuh.
Setelah 16 hari menjalani masa isolasi, ST bersama ibu serta kakaknya pun dinyatakan sembuh dan kini sudah kembali berkumpul di rumahnya, serta menjalani hari-hari dalam kehangatan keluarga. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Cerita Pasien Sembuh Corona: Akun Media Sosialnya Diserbur Netizen dan Dianggap Sebagai Penyebar