Yuri juga mengungkapkan, jumlah pasien yang meninggal akibat Covid-19 bertambah.
Menurut dia, sampai Kamis (19/3/2020), tercatat 25 pasien yang meninggal akibat virus tersebut.
"Kita lihat dari kematian yang kemarin di Bali 1, Banten 1, kemudian DKI Jakarta menjadi 17, kemudian Jawa Barat 1, Jawa Tengah 3, Jawa Timur 1, dan kemudian Sumatera Utara 1, maka total kasus kematian adalah 25 orang," kata Yuri dalan konferensi persnya, di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (19/3/2020).
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan persentase kematian tertinggi.
• Kabar Baik dari Wuhan, Pertama Kali Diumumkan 0 Positif Domestik Virus Corona, Tim Medis Dipulangkan
Disusul Jawa Tengah, Bali, Banten, Jawa Timur dan Sumatera Utara.
Persentase angka kematian tersebut sekitar 8 persen dari total kasus pasien covid-19 yang dirawat.
"Kurang lebih adalah sekitar 8 persen dari total kasus yang kita rawat. Angka ini memang masih tinggi tetapi ini adalah angka yang dinamis yang setiap saat jumlah kasus baru akan bisa meningkat dengan cepat," ungkapnya.
Kebanyakan pasien yang meninggal berkisar umur 45 hingga 65 tahun dan hanya ada satu kasus yang meninggal berusia 37 tahun.
Pasien yang meninggal juga rata-rata sudah memiliki penyakit awal seperti diabetes dan hipertensi.
"Sebagian besar adalah diabet, hipertensi dan kemudian penyakit jantung kronis. Beberapa di antaranya adalah penyakit paru menahun," ungkap Yuri.
Yuri mengatakan angka kematian ini bersifat dinamis.
Ia berharap tidak ada lagi pasien yang meninggal karena Covid-19.
• Positif Virus Corona, Bima Arya Mengaku Hanya Alami Batuk Kecil, Beri Pesan untuk Warga Bogor
15 orang sembuh
Kendati demikian, sampai dengan Kamis (19/3/2020), sudah ada 15 orang yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
"Total keseluruhan kasus yang sudah sembuh adalah 15 orang," ujar Yuri. Jumlah tersebut meningkat dari yang sebelumnya hanya 11 orang yang dinyatakan sembuh.