Virus Corona

Di ILC, Fadjroel Rachman Jubir Jokowi Tampak Tenang dan Mencatat saat Rizal Ramli Terus Ungkit Utang

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rizal Ramli saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa (17/3/2020).

Jika penanganan tepat, menurutnya ekonomi Indonesia tidak akan jauh terlalu dalam.

"Nah kalau penanganan Corona ini efektif, ekonomi Indonesia akan nambah anjlok hanya minus satu persen lagi jadi tiga persen."

"Tapi kalau saya lihat track record sampai hari ini, mohon maaf penanganannya itu belum optimal, bisa-bisa efeknya pada ekonomi akan anjlok lagi tambah minus dua persen," jelas dia.

Lantaran merasa penanganan Virus Corona belum efektif, Rizal Ramli memperkirakan ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh dua persen bisa kurang.

• Contohkan Anies dan Wali Kota Solo Tanggap Virus Corona, Syahganda: Tak Ada Urusan Jatuhkan Jokowi

"Jadi buntutnya tahun 2020 kita hanya tumbuh dua bahkan mungkin dua persen mungkin kurang," lanjutnya.

Lantas, Mantan Menteri pada Kabinet Kerja ini mengungkap rupiah dan saham yang mulai anjlok.

"Nah karena dampaknya bukan dari segi kesehatan yang ibu tadi jelaskan dengan sangat bagus, tapi juga dampak ekonominya."

"Seperti diketahui rupiah sudah anjlok ke Rp 15.200, saham dari 6.000 an indeksnya sudah drop ke Rp 4.500," ungkapnya.

Sehingga, Rizal Ramli menyarankan agar pemerintah menghentikan sementara sejumlah pembangunan infrastruktur.

"Pertanyaannya apa yang bisa kita lakukan secara ekonomi? Ini waktunya untuk menyetop semua proyek-proyek infrastruktur yang besar," sarannya.

Sementara itu, Fadjroel Rachman yang ikut dalam acara ILC hanya sempat tersenyum beberapa kali dan mencatat sesuatu di atas lembaran kertasnya.

Rizal Ramli memberikan masukan cukup keras terkait ekonomi di depan Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman dalam acara Indonesia Lawyers Club (Capture YouTube Indonesia Lawyers Club)

Rizal Ramli kemudian mengkritik bahwa pembangunan infrastruktur itu merupakan ambisi yang berlebihan.

Ia menegaskan lagi bahwa proyek besar harus segera dihentikan.

"Ini kan ambisi berlebihan di dibiayain dengan ugal-ugalan dengan pinjaman yang sangat besar yang kebanyakan itu bermasalah atau tingkat pemakaiannya sangat rendah."

"Ini waktunya stop dulu semua projek-projek besar, waktu krisis '98 itu kita lakukan kita hentikan dulu semua proyek-proyek yang enggak penting, yang besar, kita delay satu tahun kecuali proyek yang skala kecil," jelas Rizal Ramli.

Halaman
123