"Pertanyaannya mau dirawat di mana? Jumlah tenaga kesehatannya di mana? Jumlah rumah sakitnya ada tidak," ucap Gubernur 50 tahun ini.
Sehingga, jika membahas soal tingkat kematian biarlah menjadi urusan tenaga medis.
• Rizal Ramli Ungkap Fenomena Pandemik 100 Tahun Sekali lalu Kritik soal Corona: Sungkan sama Tiongkok
"Jadi kalau kita membahasnya apakah berbahaya atau tidak itutentunanti penjelasannya dari teman-teman medis, ada persentasi tingkat kematiannya," katanya.
Namun, kini yang menjadi masalah adalah dampak yang ditimbulkan karena orang sakit bersama-sama.
"Tetapi persoalannya adalah ketika orang sakit bersama-sama, apa yang terjadi? Maka produktivitas anjlok, kegiatan perekonomian turun, belajar mengajar turun, kenapa? Karena kejadian serempak," ujar Anies.
Lihat videonya mulai menit ke-4:59:
Jakarta jadi Pusat Wabah Covid-19
Anies menegaskan saat ini Jakarta butuh penanganan darurat.
Ia meminta masyarakat berpartisipasi aktif untuk menangani penyebaran Covid-19 di Jakarta, melalui social distancing atau menjaga jarak sosial.
• Debat soal Corona, Haris Azhar Malah Minta Presenter Lockdown Ali Ngabalin: Makanya Pemerintah Kacau
Dikutip dari tvOneNews, Selasa (17/3/2020), awalnya Anies bercerita bagaimana beberapa waktu yang lalu, wabah Covid-19 masih terasa begitu jauh dari Indonesia.
Namun saat ini Anies mengatakan bahwa Jakarta justru telah menjadi pusat penyebaran Covid-19 di Indonesia.
"Hari ini Jakarta adalah epicenter (pusat), porsi terbesar dari yang dikonfirmasi positif, berada di ibu kota, dari 172 yang hari ini diumumkan, 122 kasus adalah di Jakarta," kata Anies.
Anies mengatakan saat ini pemerintah tidak bisa bergerak sendiri untuk menangani penyebaran Covid-19.
"Langkah ekstrem dibutuhkan, ini tidak bisa hanya dikerjakan oleh pemerintah, tapi dibutuhkan oleh seluruh masyarakat," ujarnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjelaskan bahwa social distancing dilakukan, bukan hanya karena kepentingan diri sendiri, namun dilakukan juga untuk kepentingan orang lain.