Virus Corona
Bahas Corona di ILC, Rizal Ramli Justru Kritik Ekonomi hingga Singgung Ibu Kota Baru: Jangan Ngimpi
Ekonom Senior Rizal Ramli mengimbau Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghentikan proyek-proyek infrastruktur yang tidak terlalu penting.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Ekonom Senior Rizal Ramli mengimbau Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghentikan proyek-proyek infrastruktur yang tidak terlalu penting.
Dilansir TribunWow.com, Rizal Ramli menilai dana pembangunan infrastruktur itu bisa dialihkan untuk menangani wabah Virus Corona.
Melalui tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (17/3/2020), Rizal Ramli bahkan turut menyoroti rencana pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan.

• Hasil Studi, Penelitian yang Didanai Amerika Sebut Corona Tahan Berhari-hari di Permukaan Benda
• Di ILC, Rizal Ramli Gamblang Sebut Pemerintah Ngawur Atasi Corona: Udah Kaya Berhenti Sebentar Kek
Menurut dia, pemindahan ibu kota di tengah wabah Virus Corona itu hanyalah mimpi belaka.
"Ini waktunya untuk menyetop semua proyek-proyek infrastruktur yang besar," kata Rizal.
Ia menilai, pemerintahan Jokowi terlalu berambisi membangun infrastuktur.
Namun, hal itu justru dibarengi dengan kondisi ekonomi yang terus menurun.
"Ini kan kebanyakan ambisi berlebihan dibiayai dengan ugal-ugalan, dengan pinjaman yang sangat besar," ujar Rizal.
"Kebanyakan itu bermasalah atau tingkat pemakaiannya sangat rendah."
Terkait hal itu, Rizal lantas menyinggung penghentian proyek besar pada masa krisis ekonimi 1998 lampau.
• Hasil Studi, Penelitian yang Didanai Amerika Sebut Corona Tahan Berhari-hari di Permukaan Benda
Menurut dia, penghentian proyek infrastruktur berskala besar memang diperlukan demi memulihkan perekonomian.
"Ini waktunya stop dulu semua proyek besar, waktu krisis 1998 itu kita lakukan," ujar Rizal.
"Kita hentikan dulu proyek-proyek enggak penting yang besar, kita delay satu tahun. Kecuali proyek yang skala kecil."
Rizal menambahkan, dana yang kini dimiliki pemerintah harusnya dialokasikan ke tiga sektor yang memerlukan.
Yakni, sektor kesehatan, makanan, serta daya beli masyarakat miskin.