Meskipun sejumlah negara sudah menerapkan kebijakan tersebut, Yuri menyebut, justru kasus di wilayah tersebut berpeluang akan bertambah.
"Konsekuensinya, kasus (Covid-19) di wilayah itu bisa jadi akan naik dengan cepat," jelasnya.
• Gaya Pidato Lee Hsien Loong Yakinkan Warga Singapura soal Corona: Kita Tidak Meninggalkan Siapapun
Ia mengungkapkan, dalam waktu dekat pejabat tingkat kementerian akan melaksanakan rapat untuk menentukan langkah selanjutnya demi mengantisipasi penyebaran Virus Corona di Indonesia.
"Ini akan menjadi keputusan bersama yang akan diputuskan di tingkat kementerian," ungkap Yuri.
Yuri lalu mencontohkan opsi lockdown pada kapal pesiar Diamond Princess.
Ia berujar, kapal tersebut menjadi satu di antara lokasi awal Virus Corona di China, setelah adanya upaya mengunci orang-orang di dalam kapal.
"Begitu di-lockdown (karantina di dalam kapal), (jumlah positif Covid-19) naik angkanya."
"Ya karena orang tidak ke mana-mana, di situ," ujar Yuri, dikutip dari Kompas.com, Kamis.
Yuri menegaskan, pemerintah memutuskan tak akan memilih opsi lockdown untuk saat ini.
"Lockdown itu supaya tidak ada pergerakan orang sakit keluar atau orang sakit masuk ke dalam."
"Kita tidak akan memakai opsi lockdown," tegasnya.
• Sekretaris Presiden Brasil Positif Virus Corona setelah Kunjungan ke AS, Sempat Makan Bersama Trump
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Yuri menjelaskan, pemerintah tak akan mengunci wilayah di Indonesia meski banyak pasien yang positif dikatakan sebagai imported case atau tertular setelah bepergian dari luar negeri.
"Untuk apa alasannya lockdown?" kata Yuri di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, (11/3/2020).
Jumlah imported case dan pasien yang positif Corona di Indonesia belum memenuhi unsur yang membuat pemerintah harus menutup pintu akses.
Yurianto kemudian membandingkan jumlah yang terinfeksi Corona di Indonesia dan di Italia.
"Yaelah cuma segitu aja kok lockdown. enggak lah, coba Italia sekarang berapa kasusnya sekarang?" imbuh Yuri. (Tribunnews.com/Nuryanti/Taufik Ismail, Wartakotalive.com, Kompas.com/Ihsanuddin/Rakhmat Nur Hakim)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Beda Pendapat JK dan Achmad Yurianto soal Lockdown Wilayah Corona