TRIBUNWOW.COM - Seluruh masjid di Singapura akan ditutup selama 5 hari terhitung sejak Jumat (13/3/2020) hingga Selasa (17/3/2020) mendatang.

Pemerintah juga membatalkan ibadah Salat Jumat di seluruh negara yang diadakan pada hari tersebut.

Hal itu dilakukan menyusul adanya dua warga Singapura yang positif terkena Covid-19 setelah mengikuti acara Tabligh Akbar di Malaysia.

• Virus Corona Menyebar di Acara Tabligh Akbar di Malaysia, 696 WNI Jadi Peserta

Sementara itu, dilansir channelnewsasia.com Jumat (13/3/2020), Malaysia sebagai lokasi penyebaran virus dalam acara Tabligh Akbar tersebut menyatakan tidak akan membatalkan ibadah Salat Jumat.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Urusan Agama Singapura Masagos Zulkifli menegaskan akan tetap menjalankan sesuai prosedur di Singapura.

"Mengapa harus mengikuti pihak yang mungkin tidak melakukan dengan benar?" kata Masagos.

"Kita harus menjalankan apa yang kita butuhkan untuk Singapura dan warga Singapura,"

"Kita tidak hanya melindungi umat Muslim, kita melindungi bangsa," tegasnya.

Tercatat ada 95 warga Singapura yang ikut menjadi peserta dalam program tersebut.

Disinyalir beberapa dari mereka telah mendatangi sejumlah masjid lokal sepulangnya dari Malaysia.

Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, sebanyak 70 masjid yang ada di Singapura akan ditutup sementara guna diadakan pembersihan.

• Virus Corona Menyebar saat Tabligh Akbar, Menteri Agama Malaysia: Tak Perlu Batalkan Salat Jumat

Dilansir the star.com, Jumat (13/3/2020), Masagos mengatakan ada 4 masjid yang telah dibersihkan.

Keempat masjid tersebut merupakan masjid yang pernah dikunjungi oleh dua pasien positif terinfeksi Virus Corona.

Empat masjid tersebut adalah Masjid Jamae Chulia di South Bridge Road, Masjid Al Muttaqin di Ang Mo Kio, Masjid Hajjah Fatimah di Beach Road, dan Masjid Kassim di Changi Road.

Masagos juga menyebutkan bahwa keputusan tersebut diambil untuk melindungi komunitas, terutama jemaah lanjut usia yang lebih berisiko dan lebih rentan terjangkit.