"Lo mikir enggak sih, kalau lo borong semua sembako, enggak semua orang punya daya beli yang sama," jelas komedian ini.
"Kedua, orang-orang yang punya duit, which is bukan orang kaya doang yang punya duit, tiba-tiba ngeborong," lanjut Aming.
Perilaku memborong barang itu akan membuat harga sembako semakin melambung.
"Otomatis stok habis, namanya prinsip hukum ekonomi, semakin banyak permintaan semakin tinggi harga," papar pelawak yang namanya melejit lewat sitkom Extravaganza ini.
"Kalau stok kosong, harga beli melambung," jelas Aming.
Selebriti ini menuturkan dampaknya bagi masyarakat yang tidak punya kemampuan ekonomu untuk membeli stok barang.
"Masyarakat dengan daya beli yang rendah kebayang enggak sih?" ungkap artis kelahiran 1980 ini.
Aming menyebutkan bahkan hal itu bisa berdampak pada kecemburuan sosial, seperti yang pernah terjadi pada kerusuhan 1998.
"Kesal kalau misalnya masyarakat dengan daya beli rendah tidak bisa mengusahakan apa yang mereka inginkan, bisa jadi kecemburuan sosial, chaos," papar Aming.
"Mau jadi kayak 98 lagi? Gitu ibaratnya," lanjut dia.
"Harusnya, sih, enggak kayak gitu," tegas Aming.
Artis berusia 39 tahun ini juga menyindir perilaku masyarakat tersebut yang dirasa kurang berempati pada masyarakat kecil.
"Makanya intelektualnya dipakai, nalarnya dipakai," cibirnya.
"Namanya sekolah itu enggak usah tinggi-tinggi amat," kata Aming.
"Sekolah itu bukan buat bikin kita pintar, tapi buat bikin kita punya adab lebih," jelas komedian sekaligus aktor ini.
• Muncul Isu Virus Corona, Ashanty Punya Pengalaman Buruk sampai Disebut Sombong: Jadi Bingung Juga