Terkait hal itu, Anis Hidayah lantas membandingkan penanganan Virus Corona di Indonesia dengan negara lain.
"Setahu kami data pasien di berbagai negara kan dilindungi, diproteksi," ucapnya.
"Bahkan nick name aja tidak ada, bahwa ada pasien 1, 2, 3 misalnya."
"Tapi ini begitu diumumkan oleh presiden semua datanya viral, bahkan wali kota menyebut nama dan alamatnya," sambung Anis Hidayah.
Lantas, Anis Hidayah menyebut Jokowi perlu mendindak tegas siapapun orang yang menyebarkan data diri pasien positif Corona.
Tak hanya itu, ia pun menyinggung nama Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko.
"Ini kan menurut saya perlu ada tindakan yang tegas oleh presiden atau dalam hal ini Pak Moeldoko sebagai Kepala KSP," terang Anis Hidayah.
"Semua harus didudukkan biar masyarakat ini tidak bingung, masyarakat tidak dirugikan."
Terkait informasi yang simpang siur, Anis Hidayah pun menyebut warga di sekitar kediaman pasien positif Corona itu sangat dirugikan.
"Dan kami hari ini sudah merasakan banyak sekali kerugian perumahan kami akibat informasi yang simpang siur," pungkasnya.
Simak video berikut ini menit ke-4.38:
Tetangga dan Pasien Kaget
Anis Hidayah, tetangga dua pasien positif Corona asal Depok, Jawa Barat, mengungkap keresahan yang kini dialami warga sekitar tempat tinggalnya.
Dilansir TribunWow.com, Anis Hidayah menyoroti data privasi pasien yang tersebar di media sosial.
Anis Hidayah menyebut keresahan yang kini dialami pasien dan warga sekitar disebabkan karena pernyataan otoritas yang kerap menyakitkan hati.
• Sama-sama Disertai Batuk, Apa Perbedaan Gejala Virus Corona, Influenza dan Flu Biasa?