Saat berada di Cianjur, pasien tinggal untuk sementara di rumah kerabatnya.
Selama berada di rumah saudaranya itu, kondisi kesehatannya malah menurun drastis, sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
“Masuk rumah sakit pada 1 Maret. Gejala yang dirasakannya lemas, sesak, dan ada keluhan di paru dan jantungnya,” kata Herman.
Pria tersebut kemudian kembali dirawat di rumah sakit pada 1 Maret 2020.
• Sebut Virus Corona akan Mati 10-15 Menit Indoor-Outdoor, Achmad Yurianto: Sama Kayak Benalu di Pohon
• Sekolah Internasional di Jakarta Diliburkan seusai Beredar Kabar Seorang Guru Diduga Terkena Corona
3. Meninggal bukan karena Virus Corona
Setelah melakukan uji laboratorium, Kementerian Kesehatan memastikan pasien yang meninggal di rumah sakit Dr Hafiz (RSDH) Cianjur, negatif Covid-19.
"Yang dari Cianjur hasil pemantauan kita termasuk dalam 155 (spesimen) yang negatif," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/2/2020).
"Jadi meninggalnya bukan karena Covid-19," sambung Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Corona ini.
4. Sempat akan coba obat alternatif
Dari keterangan yang diperoleh tim dokter RSDH Cianjur, pasien saat di Cianjur mencoba untuk mencari obat alternatif untuk sakit demam dan batuk yang dideritanya.
“Jadi, beliau ke Cianjur ini rencananya mau tetirah, sambil mau berobat alternatif,” ucap Plt Bupati Cianjur Herman Suherman.
Akan tetapi, selama berada di rumah saudaranya itu, kondisi kesehatannya malah menurun drastis, sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
“Masuk rumah sakit pada 1 Maret. Gejala yang dirasakannya lemas, sesak, dan ada keluhan di paru dan jantungnya,” kata Herman.
(Kompas.com/Firman Taufiqurrahman/Ihsanuddin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Fakta Penting Meninggalnya Pasien Suspect Corona di Cianjur, Negatif Covid-19"