TRIBUNWOW.COM - Seusai resmi diangkat menjadi Juru Bicara untuk penanganan Virus Corona (Covid-19), Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Achmad Yurianto langsung mengadakan konferensi pers soal penanganan Virus Corona di Indonesia.
Salah satu hal yang menjadi pemaparan Achmad adalah kronologi dua warga asal Depok bisa terjangkit Covid-19.
Saat menceritakan kronologi terjangkitnya dua pasien tersebut, deskripsi yang diberikan Achmad disambut tawa awak media yang hadir dalam konferensi pers pada Selasa (3/3/2020) itu.
• Merasa Kasihan, KSP Imbau Identitas Dua WNI Positif Corona Dirahasiakan: Sulit tapi Harus Dihadapi
Dikutip dari video Youtube kompastv, Selasa (3/3/2020), awalnya Achmad menceritakan saat dirinya memeriksa kedua pasien, seusai berstatus positif Covid-19.
Achmad menceritakan untuk kondisi pasien pertama yang berumur (64), ia berada dalam kondisi baik, tidak menggunakan tabung oksigen dan tidak diinfus.
Suhu tubuh pasien juga tidak terlalu tinggi, dan tidak ada keluhan sesak nafas.
Kemudian Achmad menceritakan kondisi terkini pasien kedua, yang merupakan anak dari pasien pertama.
Wanita berumur 31 tahun tersebut diceritakan oleh Achmad juga berada dalam kondisi yang baik, tidak panas, dan jarang batuk, serta tak memerlukan oksigen.
"Lebih bagus dari pada yang kemarin, jadi sudah tanpa keluhan apapun, tetapi masih harus tetap kita isolasi," kata Achmad.
• Indonesia Positif Virus Corona, Jokowi Jamin Tak Ada Larangan Berkegiatan: Aktivitas seperti Biasa
Soroti Posisi Dansa
Kemudian Achmad menceritakan kronologi awal mula dua warga asal Depok terjangkit Virus Corona.
Dua warga asal Depok itu tinggal di sebuah rumah yang berisi empat orang, dua pasien yang sekarang dirawat, satu pembantu rumah tangga, dan anak pertama pasien.
Kegiatan dansa dilakukan oleh wanita (31) itu pada 14 Februari, bersama beberapa Warga Negara Asing (WNA).
Belum diketahui pasti berapa jumlah orang yang menghadiri pesta dansa tersebut, namun berdasarkan pengakuan pasien, total peserta berada di angka sekitar 50 orang.
"Dia tidak tahu pasti jumlahnya berapa," ujar Achmad.